digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER - Amudra Kurnian
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 - Amudra Kurnian Meghantara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 - Amudra Kurnian Meghantara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 - Amudra Kurnian Meghantara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 - Amudra Kurnian Meghantara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 - Amudra Kurnian Meghantara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA - Amudra Kurnian Meghantara
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Tanaman lumut dari spesies Taxithelium kerianum memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai senyawa obat terutama antioksidan. Salah satu senyawa antioksidan yang ditemukan dalam lumut adalah dari kelompok flavonoid. Produksi senyawa flavonoid pada lumut dapat ditingkatkan melalui elisitasi menggunakan metil jasmonat. Akan diteliti pengaruh elisitasi menggunakan metil jasmonat terhadap pertumbuhan dan perolehan flavonoid kultur Taxithelium kerianum. Taxithelium kerianum ditumbuhkan secara in vitro dalam medium knop padat dengan penambahan metil jasmonat sebanyak 100 ?M. Diambil data berat basah biomassa pada hari ke 0, 7, 14, 21, 28, dan 35 untuk mengetahui kurva pertumbuhan. Ekstraksi dilakukan pada kultur dengan usia 21 hari menggunakan pelarut etanol 70% dengan metode soxhlet. Kemudian ekstrak dianalisis menggunakan metode spektrofotometri Aluminum chloride colorimetric untuk mengetahui kadar flavonoid didalamnya secara kuantitatif. Diperoleh laju pertumbuhan yang lebih lambat pada kultur dengan elisitasi metil jasmonat dibandingkan kultur kontrol dengan parameter ? sebesar 0,006 hari-1 dibanding 0,014 hari-1. Hasil spektrofotometri menunjukkan kultur Taxithelium kerianum dengan elisitasi metill jasmonat mengalami peningkatan kandungan senyawa flavonoid sebanyak 28,48% dibanding kultur kontrol (13,84 mg(QE)/gDW dibanding 10,77 mg(QE)/gDW).