PT. Taka Turbomachinery Indonesia (Taka Turbo) menjadi distributor tunggal dan
workshop mitra Baker Hughes Company sejak tahun 2019. Kerjasama ini membuka
segmen pasar baru bagi Taka Turbo di bidang perawatan, perbaikan dan overhaul (MRO)
Gas Turbin Frame 5 khususnya untuk industri hilir di pasar Indonesia. Namun Taka Turbo
saat ini kekurangan mesin yang diperlukan untuk melakukan perbaikan khusus untuk
komponen turbin gas, yaitu: TBC Robotic Coating; dan mesin uji Fuel Nozzle. Kedua mesin
ini wajib melakukan perbaikan pada turbin gas – komponen jalur gas panas (hot gas path),
seperti bagian transition piece, combustion liner, cross fire tube dan nozzle diaphram.
Komponen-komponen ini adalah yang paling umum diperbaiki sepanjang siklus perawatan
peralatan. Sebelumnya Taka Turbo melakukan perbaikan ini di subkontraktor, namun
beberapa masalah muncul dalam proses ini, misalnya fluktuasi harga, subkontraktor tidak
dapat mendukung Taka Turbo karena beban produksinya, dan yang paling penting adalah
Taka Turbo tidak bisa mendapatkan sertifikasi lengkap untuk kemampuan ini dari OEM
jika mesin itu dimiliki oleh perusahaan lain. Untuk mengatasi masalah tersebut, Taka Turbo
berencana untuk mengevaluasi dua alternative: (1) investasi mesin; dan (2) bekerjasama
dengan subkontraktor. Penelitian ini akan menganalisa kelayakan finansial dari kedua
alternatif tersebut.
Terdapat tiga siklus perawatan utama untuk pembangkit listrik turbin gas: Inspeksi
Pembakaran (CI), Inspeksi Jalur Gas Panas (HGPI), dan Inspeksi Besar (MI). Setiap siklus
perawatan akan memiliki komponen yang memerlukan perbaikan dengan menggunakan
dua mesin yang disebutkan sebelumnya. Siklus pemeliharaan pembangkit listrik turbin gas
telah disarankan oleh produsen peralatan asli, yang akan didasarkan pada fungsinya baik
beban dasar (base load), siaga (stand by) atau beban puncak (peaker). Dalam penelitian ini,
akan dianalisa Frame 5 Gas Turbine yang terpasang di Indonesia berdasarkan database
internal Taka Turbo dari tahun 2020. Saat ini terdapat 91 unit terpasang di Indonesia, yang
mana peralatan tersebut didistribusikan ke empat segmen pelanggan, yaitu: Pupuk, Minyak
& Gas, Pembangkit Listrik dan segmen pasar lainnya.
Dalam analisis ini kami telah mengembangkan proses untuk menentukan ukuran pasar
perbaikan Turbin Gas Frame 5 dengan menerapkan periode siklus perawatan dengan beberapa asumsi untuk tahun Inspeksi Besar (MI) pertama dan menentukan harga
perbaikan untuk setiap siklus perawatan berdasarkan perbaikan yang dibutuhkan. Pangsa
pasar Taka Turbo dihitung dengan asumsi bahwa Taka Turbo memiliki posisi yang kuat di
bisnis hilir pupuk dan minyak & gas, kedua segmen pasar ini juga berada di bawah
kemitraan dengan Baker Hughes. Kami berasumsi dalam analisis ini bahwa Taka Turbo
akan memanfaatkan keunggulan kompetitifnya untuk mempertahankan pelanggannya,
sehingga untuk setiap pelanggan yang telah melakukan perbaikan dengan Taka Turbo,
perbaikan selanjutnya juga akan dilakukan oleh Taka Turbo. Selanjutnya, kami melakukan
studi kelayakan keuangan dengan menggunakan teknik penganggaran modal dan
mengevaluasi hasil dari kedua alternatif dengan beberapa kriteria penerimaan investasi dan
untuk alternatif yang lebih menguntungkan bagi Taka Turbo, kami juga melakukan analisis
sensitivitas resiko di bagian keuangan untuk menentukan parameter keuangan yang sangat
sensitif untuk proyek investasi ini.
Hasil dari analisis ini adalah kedua alternatif dapat memenuhi kriteria penerimaan Taka
Turbo, dan alternatif yang lebih menguntungkan adalah investalasi langsung pada mesin
karena dapat menghasilkan nilai NPV dan IRR yang lebih baik dibandingkan alternatif
kerjasama. Proyek tersebut dapat diterima dan dilaksanakan oleh Taka Turbo. Seluruh
kriteria investasi dari manajemen Taka Turbo dapat terpenuhi: Periode Pengambalian (PP)
7,04 tahun di bawah kriteria maksimal 10 tahun; NPV positif dengan nilai Rp 28,7 miliar;
IRR 21,43% dan memenuhi kriteria di atas WACC 11,74%, dan juga indeks profitabilitas
1,99 di atas 1,5 yang diharapkan. Kami juga menemukan bahwa ada dua parameter yang
sangat sensitif terhadap proyek investasi ini, yaitu realisasi pendapatan total dan tingkat
bunga utang jangka panjang. Taka Turbo disarankan untuk mengelola parameter ini dengan
hati-hati untuk menghindari hasil proyek di bawah nilai yang diharapkan.