digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


Wawan Setiawan_29119442.pdf
PUBLIC Yose Ali Rahman

PT Kaltim Prima Coal (KPC) sebagai salah satu perusahaan pertambangan batubara terbesar di dunia, harus menunjukan pengelolaan dampak potensial lingkungan dan sosial dari operasi tambangnya secara bertanggung jawab dan etis dengan menerapkan Good Mining Practices sebagai perwujudan etika bisnis yang baik. Pengelolaan dampak lingkungan tambang adalah sebagai kinerja bisnis yang harus ditunjukan oleh PT KPC secara berkelanjutan. Di dalam penelitian ini ada tiga dampak negatif yang harus dikelola yaitu pengelolaan dan pemanfatan air tambang, pengelolaan area bekas tambang dengan reklamasi dan pengelolaan sampah perkotaan akibat meningkatnya populasi pendududuk. Ketiga dampak ini harus dikelola secara bertanggung jawab tidak hanya sebagai pemenuhan terhadap aturan namun lebih jauh, program ini harus memberikan manfaat, nilai tambah sekaligus memberikan kepuasan dari penerima manfaat program. Tiga program berbasis lingkungan tersebut adalah program “KPC Peduli Air”, “KPC Peduli Sampah” dan “KPC Peduli Bibit”. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana ketiga program CSR tersebut berdampak positif memberikan manfaat, nilai tambah dan diterima oleh penerima manfaat. Selain itu, penelitian ini akan mengungkap bagaimana implementasi program CSR KPC berbasis lingkungan sebagai perwujudan etika bisnis yang baik. Pengukuran manfaat dan dampak positif dari program dilakukan dengan metode Sosial Return on Investment. Indicator keberhasilannya terjadi efektifitas program sehingga terjadi peningkatan kualitasn hidup secara berkelanjutan. Pengukuran Indek Kepuasan Masyarakat dilakukan guna mendapatkan umpan balik dari penerima manfaat seiiring upaya KPC di dalam peningkatan kapasitas, pemberdayaan masyarakat. Sementaa Gap analisis CSR terhadap ISO 26.000 dilakukan di dalam membangun image terhadap indicator etika bisnis, di dalam mengukur keseuaian terhadap subject inti CSR Principle, Organizational Governance, isu Lingkungan dan isu Pelibatan dan Pengembangan MasyarakatDi dalam penelitian ini dilakukan pula analisa tehadap kebijakan pembangunan berkelanjutan PT KPC, melalui penerapan strategi bisnis "Creating shared value". Berbisnis tidak hanya mengejar profit namun ikut pula menyelesaikan isu sosial di masyarakat. Terciptanyan rantai bisnis secara bersama antara KPC dan masyarakat, sekaligus terciptakan keberlajutan dan inovasi program CSR yang dijalankan. Dari kasus tiga program lingkungan sebagai pengelolaan dampak negatif tambang, telah dirasakan manfaat dan dampak positif serta mendapatkan kepuasan dari penerima manfaat, seiring KPC telah menerapkan pula strategi bisnis di dalam penciptaan rantai bisnis yang saling menguntungkan bersama masyarakat. KPC telah menjadi perusahaan yang imagenya terbentuk dengan mengimplementasikan etika bisnis yang baik. KPC di dalam kebijakan pembangunan berkelanjutannya telah menerapkan perinsip CSR dari sisi etika bisnis yaitu akuntabilitas, transparansi, berprilaku etis, menghormati kepentingan dari pemangku kepentingan, menghormati hukum, menghormati norma dan menghormati hak asasi manusia. Secara konsisten pula KPC telah menerapkan tata kelola organisasi terutama di dalam pengambilan keputusan terhadap isu lingkungan serta isu pelibatan dan pengembangan masyarakat.