Sense of place merupakan kekuatan lokal suatu tempat yang dapat menggiring
manusia untuk merasakan pengalaman ketika berada pada ruang tertentu melalui
kemampuan fisik dan kemampuan sensorik. Identifikasi sense of place sangat
penting dilakukan untuk dijadikan landasan dalam memperkuat karakter kawasan.
Nagari Koto Baru merupakan kawasan yang masih mempertahankan permukiman
tradisiona, adat dan kebiasaan khas Minangkabau. Karena perkembangan zaman,
dikhawatirkan kawasan ini kehilangan identitas atau jati dirinya sebagai kawasan
tradisional. Kualitas kawasan tradisional yang dimililiki oleh Nagari Koto Baru
yang ada saat ini harus dipertahankan atau dilestarikan. Setiap aspek-aspek yang
memberi kekhasan atau keaslian pada Nagari Koto Baru harus diperkuat dan
diperjelas, yaitu dengan mengkaji komponen-komponen pembentuk sense of place.
Selama ini program pelestarian dan kajian mengenai Nagari Koto Baru hanya
berfokus kepada bentuk fisik terutama Rumah Gadang, belum ada program atau
kajian mengenai Nagari Koto Baru yang membahas terkait sense of place yang
dimiliki oleh Nagari Koto Baru, sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi komponen-komponen yang membentuk sense of place Nagari
Koto Baru. Penelitian ini merupakan penelitian exploratory yang dilakukan dengan
mengkaji isu dan potensi yang ada pada setiap komponen sense of place dengan
melihat fenomena dan kajian literatur. Metodologi penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode kualitif yang terdiri dari metode analisis
deskriptif kualitatif, metode analisis isi (content analysis), metode distribusi
frekuensi dan metode peta mental (Mental Map Method). Penelitian ini melibatkan
narasumber dari tokoh-tokoh yang memiliki kepentingan di Nagari Koto Baru dan
melibatkan responden yang merupakan masyarakat sebagai penghuni dan
pengunjung kawasan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa komponen yang
membentuk sense of place Nagari Koto Baru terdiri dari physical setting, social
setting, activity dan meaning. Keempat komponen saling bekerja sama dalam
membentuk sense of place, namun masing-masing memberikan peran yang agak
berbeda dalam membentuk place identity, mendorong place attachment, dan
membuat place dependence di Nagari Koto Baru, sehingga apabila diwujudkan
dalam program pelestarian keempat komponen tersebut perlu untuk
dikombinasikan agar terwujud pelestarian Nagari Koto Baru yang berkelanjutan.