digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Cevian Falevi
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB1 Cevian Falevi
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB2 Cevian Falevi
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB3 Cevian Falevi
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB4 Cevian Falevi
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB5 Cevian Falevi
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Cevian Falevi
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia terletak pada wilayah dengan tingkat seismisitas tinggi yang berasosiasi dengan keberadaan batas-batas lempeng dan sesar aktif. Hal ini menyebabkan tingginya potensi terjadi gempa bumi. Sumatera adalah salah satu zona yang sangat sering terjadi gempa bumi akibat dari subduksi lempeng Eurasia dan Indo-Australia. Kajian kegempaan digunakan untuk menyimpulkan tektonik suatu wilayah khususnya dari analisis mekanisme fokus gempa dengan mengklasifikasikan tipe patahan dari setiap mekanisme fokus, melakukan analisis pengelompokan data untuk menghasilkan parameter yang berbeda dan menghasilkan diagram klasifikasi jenis patahan yang bertujuan untuk mengidentifikasi distribusi pergerakan bidang patahan. Interpolasi adalah metode menghasilkan titik-titik data baru dalam suatu jangkauan dari suatu data-data yang diketahui. Minimum curvature digunakan secara luas pada bidang kebumian, karena interpolasi yang dilakukan oleh metode ini menghasilkan gambaran permukaan yang halus akibat dari efek smoothing sekaligus memiliki lekukan garis kontur yang paling minimal. Data yang digunakan adalah data dari Global CMT dari tahun 1776-2021 dengan magnitude lebih besar dari 4 Mw dan kedalaman 0-200 km. Pengolahan data meliputi persiapan data yang didapat dari global CMT selanjutnya membuat parameter warna untuk masing-masing jenis patahan yang kemudian dilakukan plotting focal mechanism dan interpolasi nilai rake dan strike berdasarkan kedalaman untuk Mengkarakterisasi parameter sesar (fault parameter) di zona subduksi Sumatera sebagai fungsi dari kedalaman dan Mengevaluasi perubahan seismisitas di zona subduksi akibat pengaruh gempa Aceh 2004. Hasil identifikasi dan klasifikasi jenis patahan zona subduksi Sumatera cukup baik menjelaskan klasterisasi jenis patahan terhadap masing- 3 masing segmen subduksi dan sesar. Analisis parameter sesar terhadap kedalaman berhasil menjawab interval kedalaman untuk masing-masing cluster dan anomali dari kedalaman tertentusedangkan perubahan seismisitas zona subduksi Sumatera sebelum dan sesudah gempa Aceh 2004 menunjukan adanya zona hancuran di segmen Nias-Simeulue setelah gempa Aceh 2004