Globalisasi yang mendorong pada peningkatan partisipasi asing pada pembangunan dalam negeri, serta ukuran, kebaruan dan kompleksitas proyek yang mendorong pada tuntutan peningkatan kemajuan teknologi konstruksi, hal ini menuntut industri konstruksi Indonesia untuk berkembang dan lebih kompetitif. Mengingat peran penting sektor konstruksi bagi perekonomian Indonesia yang berkontribusi lebih dari 10% pada PDB Indonesia, industri konstruksi Indonesia harus berusaha meningkatkan kemampuan dan kapasitas yang salah satunya adalah melalui pengembangan sistem rantai pasok. Dalam sistem rantai pasok yang penting adalah penggunaan subkontraktor spesialis sebagai subkontraktor. Penggunaan subkontraktor khususnya yang memiliki keahlian khusus (subkontraktor spesialis) dapat meningkatkan efisiensi, karena penggunaan tenaga ahli dan peralatan khusus cukup sesuai kebutuhan saja tanpa harus membebani overhead kontraktor utama dengan kepemilikan tetap tenaga ahli dan peralatan khusus tersebut. Penggunaan subkontraktor spesialis yang efisien dan terorganisir dapat mendorong: biaya transaksi rendah; meningkatkan fleksibilitas; meningkatkan produktivitas; meningkatkan kualitas produk; dan kemudahan kontrol biaya. Agar dapat mengembangkan sistem rantai pasok di Indonesia, maka kontraktor spesialis di Indonesia harus dapat bertahan dan berkembang (baik dalam jumlah maupun kemampuan). Bisnis konstruksi termasuk subkontraktor spesialis, karena karakteristik industri yang terfragmentasi dan unik seperti sangat sensitif terhadap siklus ekonomi, sangat kompetitif karena banyaknya perusahaan dan relatif mudah masuk; umur produksi yang panjang; merupakan industri padat karya, saat produksi sangat dipengaruhi oleh kondisi lokasi dan lingkungan, sehingga memiliki tingkat kegagalan bisnis yang tinggi. Hal ini diperparah dengan kontraktor spesialis sering bekerja sebagai subkontraktor spesialis, yang di Indonesia memiliki tantangan tinggi, sehingga tingkat kegagalan bisnis kontraktor spesialis di Indonesia menjadi sangat tinggi pula. Salah satu cara agar kontraktor spesialis dapat terus bertahan dan berkembang, yaitu kontraktor spesialis harus memiliki strategi yang tepat. Agar dapat merumuskan strategi yang tepat dibutuhkan pengetahuan mengenai faktor-faktor penentu kesuksesan bisnis kontraktor spesialis serta indikator pembentuk faktor-faktor tersebut yang relevan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran tentang faktor-faktor penentu kesuksesan serta indikator pembentuk faktor kontraktor spesialis (sebagai masukkan untuk penyusunan strategi yang tepat) melalui pengujian suatu model. Berdasarkan penelitian sebelumnya, faktor-faktor sukses subkontraktor terdiri dari faktor internal (faktor yang ada pada perusahaan) dan faktor eksternal (faktor yang berada di luar perusahaan). Faktor kesuksesan internal yang dirumuskan terdiri dari: Faktor Tanggapan Permintaan, Faktor Lingkup Geografis, Faktor Kinerja Penyelesaian Pekerjaan, Faktor Kinerja Manajerial, Faktor Kinerja Tenaga Kerja, Faktor Kinerja Hubungan, dan Faktor Kinerja Peralatan. Faktor kesuksesan eksternal yang dirumuskan terdiri dari: Faktor Lingkungan Alam, Faktor Lingkungan Sosial. Faktor Lingkungan Industri Konstruksi, dan Faktor Lingkungan Industri Rantai Pasok kontraktor spesialis. Dari hasil pengujian model terhadap jawaban empiris 91 responden (kontraktor dengan kriteria spesialis) yang tersebar di Indonesia, serta menggunakan pendekatan PLS-SEM, maka diperoleh faktor-faktor sukses adalah: Faktor Lingkungan Sosial; Faktor Lingkungan Industri Konstruksi; Faktor Lingkungan Industri Rantai Pasok; Faktor Kinerja Tenaga Kerja; Faktor Kinerja Manajerial; dan Faktor Kinerja Peralatan. Diantara faktor-faktor sukses tersebut terdapat faktor yang signifikan berpengaruh, yang disebut sebagai faktor penentu kesuksesan. Faktor-faktor penentu kesuksesan yang berpengaruh signifikan terhadap kesuksesan bisnis kontraktor spesialis di Indonesia, yaitu: Faktor Kinerja Tenaga Kerja (faktor internal); Faktor Lingkungan Sosial dan Faktor Lingkungan Industri Rantai Pasok (faktor eksternal). Faktor Kinerja tenaga kerja kontraktor spesialis merupakan ketersediaan tenaga kerja pada kontraktor spesialis yang memenuhi syarat dan memadai untuk keberhasilan bisnis. Sebagai indikator pembentuk untuk faktor kinerja tenaga kerja antara lain: memiliki manajer lapangan yang mampu menjamin kemajuan pekerjaan dan keuntungan perusahaan; kemampuan beradaptasi ketika harus menambah dan mengurangi tenaga kerja; memiliki karyawan yang berpengalaman dan profesional; kemampuan meningkatkan kapasitas peralatan untuk mengurangi penggunaan tenaga kerja; memiliki tenaga kerja berkualitas; keterampilan untuk menyelesaikan tugas khusus; dan memiliki tenaga kerja yang mampu bekerja sama Faktor Lingkungan Sosial merupakan kekuatan ekonomi, kekuatan sosial budaya, kekuatan hukum dan politik, serta kekuatan teknologi yang mempengaruhi industri konstruksi. Sebagai indikator pembentuk untuk Faktor Lingkungan Sosial antara lain: penetapan suku bunga rendah oleh pemerintah; pengendalian terhadap upah dan harga dari pemerintah; upaya maksimal terhadap pengembangan teknologi dalam konstruksi; pengaturan mengenai pajak, sehingga tidak ada pajak ganda bagi kontraktor spesialis bekerja sebagai subkontraktor; peraturan yang memudahkan subkontraktor dalam negeri bersaing di dalam negeri; peraturan mengenai kewajiban menggunakan kontraktor spesialis pada pekerjaan utama yang membutuhkan subkontraktor; kemudahan transportasi dan biaya yang optimal; tersedia pusat penelitian dan pengembangan; tersedia peraturan dan pengawasan oleh pemerintah terhadap penyediaan kelengkapan standar keamanan, kesehatan dan keberlanjutan pada suatu pekerjaan konstruksi. Faktor Lingkungan Industri Rantai Pasok Kontraktor Spesialis merupakan bagian dari Faktor Lingkungan Industri Konstruksi, namun lebih khusus membahas mengenai pemasok dari kontraktor spesialis. Sebagai indikator pembentuk untuk Faktor Lingkungan Industri Rantai Pasok antara lain: tersedia bahan baku/material yang distandarisasi secara nasional dan diproduksi sesuai kebutuhan; peralatan konstruksi diperoleh dengan mudah dan kompetitif; penawaran supplier yang optimal; tersedia peraturan mengenai pajak bea dan cukai yang meringankan untuk impor spare part dan peralatan. Berdasarkan hasil penelitian ini, faktor sukses dan ketiga faktor penentu kesuksesan (Faktor Kinerja Tenaga Kerja, Faktor Lingkungan Sosial dan Faktor Lingkungan Industri Rantai Pasok Kontraktor Spesialis) merupakan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan strategi bagi kontraktor spesialis, penyiapan kondisi sosial oleh pemerintah dan pemenuhan kondisi bagi pemasok kontraktor spesialis. Hal ini ditujukan agar bisnis kontraktor spesialis dapat sukses untuk bertahan dan berkembang di Indonesia.