digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Isu lingkungan sering dikaitkan dengan aktivitas kewirausahaan karena keduanya dianggap saling berkontradiksi. Hingga PBB menetapkan Sustainable Development Goals, termasuk konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab (SDG 12). Akibatnya, banyak perusahaan baru milik perempuan memperlihatkan kesadaran mereka akan praktik ramah lingkungan dengan melakukan inisiatif hijau. Sayangnya, penelitian sebelumnya tidak ada yang berfokus pada inisiatif hijau yang dilakukan oleh perempuan pengusaha, apalagi pada Usaha Kecil Menengah (UKM). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memahami praktik inisiatif hijau yang dilakukan oleh perempuan pengusaha pemilik UKM, serta mengeksplorasi faktor-faktor pendorong dan bagaimana inisiatif hijau mempengaruhi kinerja bisnis mereka. Temuan tersebut akan disajikan dalam bentuk model “women in green games”. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dan pendekatan kualitatif dengan mewawancarai 7 perempuan pengusaha pemilik UKM berbasis lingkungan serta satu ahli dalam green business. Temuan mengungkapkan bahwa perempuan pengusaha pemilik UKM melakukan praktik inisiatif hijau seefektif mungkin di semua aspek bisnis mereka. Sementara itu, kesadaran lingkungan menjadi motivasi utama yang mendorong UKM untuk melakukan inisiatif hijau, yang diperoleh dari modal manusia. Di sisi lain, pasar, contoh eksternal, modal sosial, serta keluarga dan relasi juga menjadi faktor motivasi karena perempuan pengusaha pemilik UKM tidak bisa memaksakan idealisme mereka sendiri. Bisnis yang mereka jalankan harus layak secara finansial, yang nantinya akan mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan dan mencapai triple bottom line. Pada akhirnya, inisiatif hijau dianggap sebagai angin segar untuk mengatasi krisis saat ini dan membantu UKM untuk mendapatkan keunggulan kompetitif, kinerja keuangan, dan kinerja sosial. Implikasi teoritis dan manajerial, serta keterbatasan penelitian dijelaskan di akhir artikel.