Zat warna merupakan bahan yang diperlukan di berbagai jenis kegiatan industri. Namun, 10-
15% zat warna terbuang ke lingkungan saat proses pewarnaan dilakukan dan dapat menimbulkan
pencemaran. Salah satu zat warna yang sering digunakan adalah rhodamin B yang bersifat toksik bagi
organisme dan lingkungan. Salah satu metode untuk mendegradasi zat warna adalah bioremediasi
dengan memanfaatkan mikroorganisme yang mayoritas berasal dari kelompok bakteri dan fungi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi, mengidentifikasi, mengevaluasi kelulushidupan dan
kemampuan degradasi isolat mikroba sedimen terhadap rhodamin B. Sampel sedimen diambil dari
saluran air buangan di daerah Daya Bangun, Kota Payakumbuh. Sebanyak 1 gram sedimen diencerkan
hingga 10-7, sebanyak 0.1 ml dari hasil pengenceran 10-5-10-7 diinokulasikan ke medium Nutrient Agar
(NA) dan 0.1 ml dari hasil pengenceran 10-3-10-5 diinokulasikan ke Potato Dextrose Agar (PDA) yang
masing-masing ditambahkan rhodamin B dengan konsentrasi 50 ppm. Sampel diinkubasi dan dilakukan
skrining dengan mengamati terbentuknya zona bening di sekitar koloni yang tumbuh yang menandakan
terjadi aktivitas degradasi. Dari proses tersebut, terdapat 2 isolat fungi (A dan B) yang membentuk zona
bening sementara tidak diperoleh isolat bakteri. Kedua isolat dikarakterisasi secara makroskopis (warna
koloni, tepian koloni, waktu pertumbuhan, dan warna dasar medium), mikroskopis (struktur hifa,
septasi hifa, struktur sporangium, dan sporangiofor), serta identifikasi dengan pendekatan sekuensing
DNA ITS. Uji kelulushidupan dilakukan dengan cara menumbuhkan kedua isolat pada berbagai variasi
konsentrasi rhodamin B pada medium padat (PDA) dan menentukan nilai IC50 (Inhibitory
Concentration 50%) yaitu konsentrasi rhodamin B yang diperlukan untuk menghambat pertumbuhan
radial dari isolat sebesar 50% terhadap pertumbuhan kontrol positif. Uji kemampuan degradasi
rhodamin B dilakukan dengan menggunakan medium cair (PDB) yang mengandung rhodamin B (50
ppm) dan dikultivasi dengan isolat yang diperoleh. Proses pengamatan dilakukan menggunakan
spektrofotometer UV-Vis dan dilakukan pengukuran konsentrasi pada hari ke-0,4,7,11, dan 14. Isolat
A memiliki karakteristik berupa koloni putih, tepian koloni halus, bagian bawah medium pertumbuhan
kecoklatan, hifa tipis dan tidak bersepta, sporangiofor tegak lurus dengan tumbuhnya hifa, dan
berdasarkan analisis hasil sekuensing, isolat A merupakan fungi dari genus Bipolaris. Isolat B memiliki
karakteristik berupa koloni putih, tepian koloni yang berserabut, bagian bawah medium pertumbuhan
kecoklatan, hifa tipis tidak bersepta, sporangiofor tumbuh tegak lurus dengan pertumbuhan hifa, namun
analisis sekuensing tidak dilakukan karena data hasil sekuensing tidak memenuhi kriteria untuk
dianalisa lebih lanjut. Diperoleh IC50 isolat A adalah 956 ppm dan isolat B adalah 1129 ppm serta kedua
isolat mampu mendegradasi Rhodamin B dengan efektivitas >90% (dengan konsentrasi awal 50 ppm)
pada medium PDB setelah diinkubasi selama 14 hari