digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penggunaan obat bahan alam, salah satunya adalah jamu rajangan, oleh masyarakat Indonesia hingga saat ini jumlahnya tergolong masih tinggi. Penggunaan jamu perlu diawasi agar keamanannya tetap terjamin. Salah satu upaya pengawasan yang dapat dilakukan adalah dengan mengukur cemaran berbahaya, seperti cemaran timbal dan kadmium. Jamu rajangan memerlukan penyiapan mandiri dan beragam penyajiannya diduga dapat menyebabkan perbedaan kandungan cemaran timbal dan kadmium di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampel dan cara pembuatan jamu rajangan yang paling banyak digunakan di masyarakat dan kemudian menganalisis kadar cemaran timbal dan kadmium di dalam sampel. Analisis kadar bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan cara penyiapan terhadap kadar timbal dan kadmium dalam sampel, serta untuk menentukan apakah kadar timbal dan kadmium masih dalam batas aman. Pemilihan dan penyiapan sampel ditentukan berdasarkan hasil survei secara wawancara sistematik, sedangkan penentuan kadar cemaran timbal dan kadmium ditentukan dengan menggunakan metode spektrometri serapan atom. Sampel yang terpilih untuk dianalisis berdasarkan survei adalah rajangan daun jati belanda (Guazuma ulmifolia) dengan berbagai cara penyiapan, yaitu perbedaan proses pencucian sampel dan wadah merebus. Hasil pengukuran kadar timbal dan kadmium pada sampel yang tidak dicuci dan direbus dengan wadah Pyrex sebesar 3,539 ± 0,243 dan 0,015 ± 0,005 bpj, pada sampel yang dicuci dan direbus dengan wadah Pyrex sebesar 4,725 ± 0,167dan 0,031 ± 0,008 bpj, pada sampel yang tidak dicuci dan direbus dengan wadah tembikar sebesar 1,272 ± 0,288 dan 0,019 ± 0,005, dan pada sampel yang dicuci dan direbus dengan wadah tembikar sebesar 1,095 ± 0,360 dan 0,026 ± 0,001. Perbedaan proses penyiapan sampel memberikan perbedaan bermakna pada kadar timbal, kecuali pada penyiapan sampel yang tidak dicuci dan direbus dengan wadah tembikar dan sampel yang dicuci dan direbus dengan wadah tembikar. Namun, perbedaan proses penyiapan sampel tidak memberikan perbedaan bermakna pada kadar kadmium. Kadar timbal dan kadmium rata-rata masih dalam batas aman kecuali pada sampel yang dicuci dan direbus menggunakan wadah Pyrex.