COVER Julio Jonathan Gilbert Alexis
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Julio Jonathan Gilbert Alexis
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Julio Jonathan Gilbert Alexis
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Julio Jonathan Gilbert Alexis
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Julio Jonathan Gilbert Alexis
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Julio Jonathan Gilbert Alexis
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Julio Jonathan Gilbert Alexis
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Selulosa bakteri (SB) merupakan polimer hayati dengan kemurnian, kekuatan, dan
kristalisasi yang paling tinggi dibanding selulosa pada tumbuhan, sehingga memiliki potensi
untuk diaplikasikan di bidang biomaterial. Salah satu metode produksi SB adalah melalui
fermentasi kombucha. Pada penelitian ini, dilakukan optimasi secara bertahap terhadap
kombucha dengan variasi: konsentrasi sereh 10, 15, dan 20g/L serta gula pasir 30, 50, dan
70g/L dengan inkubasi selama 14 hari pada suhu 30?C. Selanjutnya, dilakukan produksi SB
menggunakan konsentrasi sereh dan gula yang terbaik selama 21 hari pada suhu 30?C
dengan inokulum awal SCOBY 3% w/v dan kombucha 10% v/v. Selama masa inkubasi,
dilakukan analisis mikrobiologi mencakup dinamika populasi mikroba (SP-SDS) setiap tujuh
hari sekali diikuti dengan identifikasi mikroba menggunakan MALDITOF-MS, perolehan
SCOBY (penimbangan), perubahan konsentrasi gula pereduksi (DNS), asam organik (titrasi
dan pH), dan senyawa fenolik (Folin-Ciocalteu) setiap tiga hari sekali. Analisis kimia fisik
dilakukan terhadap SB yang diekstraksi dari SCOBY di akhir inkubasi menggunakan
EDS/SEM, FTIR, dan XRD. Populasi mikroba dalam kombucha sereh tersusun atas dua
spesies ragi, satu spesies bakteri asam asetat, dan sejumlah spesies non-SCOBY. Diperoleh
56,82g/L SCOBY di akhir inkubasi menggunakan konsentrasi sereh 10g/L dan gula pasir
30g/L. Konsentrasi gula pereduksi (glukosa dan fruktosa) meningkat dari 0,9g/L menjadi
20,159g/L. Asam organik total bertambah dari 0,018M menjadi 0,342M, menurunkan pH
dari 2,8 menjadi 2,065. Terjadi peningkatan total senyawa fenolik dari 0,052g/L menjadi
0,736g/L. Sampel SB yang diuji memiliki persen massa C 52,47%, O 42,35%, Na 2,66%,
dan Ca 2,51% dengan derajat kristalisasi mencapai 67,23%. Sampel tersusun atas ikatan
?1?4 glikosidik yang membentuk jejaring mikrofibril. Dari penelitian ini, didapati bahwa
konsentrasi sereh 10g/L dan 30g/L adalah optimal untuk memproduksi SB secara fermentatif
dari kombucha sereh, dengan perolehan akhir SCOBY 56,82g/L.