ABSTRAK Ahmad Mujadid
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Ahmad Mujadid
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Ahmad Mujadid
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Ahmad Mujadid
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Ahmad Mujadid
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Ahmad Mujadid
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 6 Ahmad Mujadid
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
PUSTAKA Ahmad Mujadid
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
2021 TA PP AHMAD MUJADID_JURNAL.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Ruang terbuka publik merupakan elemen kota yang dinilai mampu mengatur kualitas
lingkungan dan kualitas hidup masyarakat di kawasan perkotaan. Akan tetapi, saat
ini banyak terjadi penurunan kualitas fungsi ruang terbuka publik sehingga
mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas ruang perkotaan sekitarnya. Salah satu
ruang terbuka publik di perkotaan adalah alun-alun. Alun-alun merupakan ruang
terbuka publik yang memiliki nilai sosial, budaya, lingkungan dan ekonomi. Alun-alun
Brebes, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu alun-alun
yang ramai dikunjungi namun memiliki persoalan yang kompleks karena lokasinya
berada di Jalan Pantura yang ditetapkan sebagai Kawasan Strategis dalam
kepentingan ekonomi. Keragaman kegiatan yang muncul menimbulkan persoalan
terkait kerusakan fasilitas yang ada dengan tidak dibarengi pemeliharaan atau
pemugaran pada beberapa fasilitas yang mengalami kerusakan. Pengendalian
pedagang kaki lima yang kurang baik juga mempengaruhi nilai estetika pada Alunalun Brebes. Adapun juga parkir yang bercampur dengan lapak pedagang kaki lima
sering menghambat bahu jalan sehingga kerap terjadi kemacetan di sekitarnya. Maka
dari itu, diperlukan pemulihan dengan merancang ulang Alun-alun Brebes. Metode
perancangan yang digunakan dalam analisis ini adalah fragmental method dengan
konsep perancangan kota placemaking. Konsep ini dinilai memiliki penilaian yang
relevan untuk memulihkan suatu tempat karena menggunakan pendekatan yang
mengacu pada elemen good place, yang meliputi access & linkage, comfort & image,
uses & activity, dan sociability.