COVER Fadhilatul Fatihah Firdaus
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Fadhilatul Fatihah Firdaus
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Fadhilatul Fatihah Firdaus
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Fadhilatul Fatihah Firdaus
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Fadhilatul Fatihah Firdaus
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Fadhilatul Fatihah Firdaus
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Fadhilatul Fatihah Firdaus
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 Fadhilatul Fatihah Firdaus
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Fadhilatul Fatihah Firdaus
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Peningkatan kasus resistensi mikroba terhadap antimikroba mendorong dilakukannya penelitian
untuk menemukan alternatif senyawa antimikroba baru. Sumber daya alam yang berpotensi
menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antimikroba saat ini banyak
ditemukan, contohnya jamur endofit. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi jamur endofit dari
alga coklat yang berasal dari perairan Pesisir Selatan Sumatera Barat dan menguji aktivitas
antimikrobanya terhadap Mycobacterium smegmatis dan Candida albicans. Tahapan penelitian ini
dimulai dengan proses isolasi jamur endofit yang dilanjutkan dengan fermentasi selama 3-5 minggu.
Hasil fermentasi difiltrasi untuk memisahkan kultur miselium jamur dan kultur media. Kultur miselium
jamur diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etil asetat, sedangkan kultur media
diekstrak menggunakan metode Ekstraksi Cair-Cair (ECC) dengan pelarut yang sama. Ekstrak yang
didapatkan dari kultur miselium dan kultur media diuji aktivitas antimikrobanya melalui penentuan
Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) menggunakan metode uji MTT untuk Mycobacterium
smegmatis. Dari hasil penelitan diperoleh 5 isolat jamur yang diberi kode FPPS 1 hingga FPPS 5 dan
isolat ragi yang diberi kode RPPS 1. Aktivitas antimikroba terkuat ditunjukkan oleh ekstrak kultur
miselium FPPS 2 (50 µg/mL) dan RPPS 1 (50 µg/mL) terhadap Mycobacterium smegmatis. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa jamur endofit yang diisolasi dari alga coklat memiliki potensi sebagai
antimikroba sehingga dapat dipertimbangkan sebagai sumber antimikroba baru.