Cover_Zuriel Keni Hendrik
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 1_Zuriel Keni Hendrik
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 2_Zuriel Keni Hendrik
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 3_Zuriel Keni Hendrik
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 4_Zuriel Keni Hendrik
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 5_Zuriel Keni Hendrik
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 6_Zuriel Keni Hendrik
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Pustaka_Zuriel Keni Hendrik
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Akar tumbuhan bakau dikenal sebagai tempat tinggal yang unik bagi mikroba endofit. Di sisi lain,
telah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa mikroba endofit memiliki aktivitas terhadap
berbagai penyakit infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi berbagai mikroba endofit dari
akar bakau dan menentukan aktivitas antimikobakterium dan antijamur dari ekstrak mikroba
endofit tersebut. Penelitian yang dilakukan mencakup pengambilan sampel, isolasi dan purifikasi
mikroba endofit dari sampel dengan metode sterilisasi permukaan, identifikasi mikroba secara
makroskopik dan mikroskopik, fermentasi mikroba endofit, ekstraksi metabolit sekunder, dan
penentuan aktivitas antimikobakterium dan antijamur dari ekstrak. Metode yang digunakan untuk
uji aktivitas antimikobakterium adalah MTT assay dengan mikroba uji Mycobacterium smegmatis,
sementara uji aktivitas antijamur menggunakan metode difusi cakram dengan mikroba uji Candida
albicans. Terdapat 5 mikroba endofit yang berhasil diisolasi yang diberikan label F-RZP-1, F-RZP-2,
F-AVC-1, R-AVC, dan B-AVC. Ekstrak yang memiliki aktivitas terhadap Mycobacterium smegmatis
adalah ekstrak miselium F-RZP-1, ekstrak miselium F-RZP-2, dan ekstrak sel R-AVC dengan
konsentrasi hambat minimum (KHM) masing-masing ekstrak sebesar 100, >200, dan >200 µg/mL
secara berurutan. Akan tetapi, tidak didapatkan ekstrak yang memiliki aktivitas terhadap Candida
albicans satupun pada penelitian ini.