digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rizka Amalia
PUBLIC Devi Septia Nurul

Proses produksi pada lapangan pertambangan menyebabkan perubahan stress, keruntuhan batuan, dan seismisitas. Event seismik yang besar dengan gempa susulan yang mengikuti menyebabkan kerusakan pada lokasi produksi. Protokol re-entry membatasi akses pada area terdampak aktivitas seismik selama peluruhan aktivitas gempa susulan untuk menjauhkan para pekerja dari paparan bencana seismik. Pada penelitian ini, penulis mengevaluasi laju peluruhan seismisitas dengan penentuan sekuen gempa susulan dilakukan berdasarkan kemiripan waveform. Korelasi silang diaplikasikan pada data waveform yang direkam setelah terjadi event signifikan, kemudian dilakukan curve fitting & penetuan waktu re-entry. Sekuen gempa susulan diidentifikasi dari 20 event signifikan yang berbeda menghasilkan dua kelas karakteristik yang berbeda. Metode korelasi silang mendeteksi sekuen gempa susulan dari event ???????????????? 1.956 pada 30 Oktober 2019 di dekat sumber hingga jarak 500 meter sebagai kelas event pertama dengan waktu re-entry 19.145 jam yang diinterpretasi sebagai shearing pada kontak litologi dengan propagasi event anisotropi ke arah muka cave sebagai zona lemah. Kelas kedua menunjukkan event ???????????????? 2.2 pada 11 April 2019 memiliki waktu re-entry 0.801 jam yang mendeteksi sekuen gempa susulan pada jarak 400-1000 meter. Seismic gap yang ditunjukkan pada kelas event kedua menunjukkan pola sesimitas dengan mekanisme crack opening akibat migrasi stress dari cave ke zona lemah yang menginduksi kluster gempa pada jarak 600 meter dari gempa utama.