COVER Paulus Haiktwo Dimpan Siahaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Paulus Haiktwo Dimpan Siahaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Paulus Haiktwo Dimpan Siahaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Paulus Haiktwo Dimpan Siahaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Paulus Haiktwo Dimpan Siahaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Paulus Haiktwo Dimpan Siahaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Paulus Haiktwo Dimpan Siahaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
GPS Data merupakan data yang dihasilkan oleh perangkat mobile dan memiliki
fitur spatio-temporal yang menandakan lokasi dan waktu data direkam. Salah satu
cara pencarian pengetahuan dari GPS Data adalah pencarian kelompok
(Clustering) yang terdapat pada GPS Data yang mewakili pola pergerakan
manusia secara berkelompok. Algoritma clustering yang akan digunakan adalah
DBSCAN dan ST-DBSCAN yang merupakan pengembangan DBSCAN untuk
mengolah data dengan fitur spatio-temporal. ST-DBSCAN akan dibandingkan
dengan DBSCAN untuk menentukan algoritma terbaik untuk pemrosesan GPS
Data yang memiliki fitur spatio-temporal. Framework yang akan digunakan
adalah data mining. Data yang akan digunakan merupakan GPS Data saat
bencana gempa bumi Ambon, Maluku Juni 2021.
Eksperimen akan dibagi berdasarkan range waktu data, per hari dan total (11 – 16
Juni 2021). Hasil eksperimen akan dievaluasi dengan berbagai metriks yaitu
metode silhouette, perbandingan runtime algoritma, dan perbandingan cluster dan
outlier yang terbentuk.
Berdasarkan waktu yang dibutuhkan algoritma untuk melakukan clustering, STDBSCAN
membutuhkan waktu runtime yang lebih sedikit dibandingkan dengan
DBSCAN. Cluster yang dibentuk algoritma ST-DBSCAN lebih baik
dibandingkan dengan DBSCAN berdasarkan skor silhouette walaupun jumlah
outlier yang terbentuk lebih banyak.
Dari evaluasi cluster dan outlier yang terbentuk, skor silhouette, perbandingan
runtime algoritma disimpulkan runtime yang dibutuhkan dan cluster yang
terbentuk menggunakan algoritma ST-DBSCAN lebih baik daripada DBSCAN
untuk pengolahan GPS Data.