TA_2021_Altair Boonraksa_1-Abstrak.pdf)u
PUBLIC Open In Flip Book Garnida Hikmah Kusumawardana
Percepatan laju industrialisasi dan urbanisasi memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan. Perkembangan penduduk pada suatu daerah akan meningkatkan produksi akan kebutuhan harian termasuk di dalamnya bahan bakar, kosmetik, perlengkapan kesehatan, dan pakaian. Peningkatan ini memiliki konsekuensi yang berbanding lurus dengan produksi limbah yang dihasilkan, terutama pada air dan tanah. Pencemaran ini menjadi tantangan yang masih dicari solusi terbaiknya, salah satu alternatif potensial adalah menggunakan enzim lakase untuk mendegradasi Polyaromatic Hydrocarbon (PAH) yang terdapat di lingkungan. Enzim lakase adalah polifenol oksidase yang termasuk dalam keluarga oksidase multitembaga, yang dicirikan oleh adanya atom tembaga pada aktivasinya. Enzim-enzim ini mampu mengoksidasi berbagai molekul aromatik dan alifatik sekaligus mereduksi molekul oksigen menjadi air. Tumbuhan, serangga, bakteri dan jamur diketahui mengeluarkan lakase, namun kelompok jamur pelapuk putih yang memiliki tingkat produksi tertinggi. Dalam ulasan ini digunakan studi literatur untuk mengumpulkan data degradasi oleh enzim lakase pada zat kontaminan Total Petroleum Hydrocarbon (TPH), farmasi dan hormon, dan zat pewarna. Ditemukan potensi baik pada degradasi TPH dan zat pewarna oleh lakase yang dapat terurai pada aktivitas enzim yang rendah (<200 U/L), waktu degradasi yang efektif (<1 jam pada zat pewarna, <28 hari pada TPH), dan tingkat efisiensi yang tinggi (>80%).