??Sonchus arvensis merupakan obat tradisional yang digunakan pada beberapa penyakit yaitu asma,
diabetes, antiinflamasi, batu ginjal, diuretik, dan antihiperlipidemia. Kandungan berupa fenol dan
flavonoid yang berperan pada aktivitasnya. Peningkatan bioavailabilitas ekstrak tempuyung dapat
dihasilkan dengan penggilingan bola berenergi tinggi dengan optimasi beberapa parameter
seperti rasio bola terhadap serbuk, waktu, dan kecepatan penggilingan. Perubahan sifat
fisikokimia dan aktivitas dari ekstrak tempuyung hasil penggilingan dikarakterisasi dengan
beberapa metode seperti SEM, PSA, TGA, XRD, FTIR, kecepatan pelarutan, penetapan kadar fenol
dan flavonoid total, uji peredaman DPPH, dan uji penghambatan enzim HMG-CoA reduktase.
Penggilingan selama 30 menit, kecepatan penggilingan 500 rpm, dan rasio bola terhadap bubuk
(10:1) menghasilkan perubahan ukuran partikel dari 2.829,3 menjadi 471,1 nm. Selain itu,
karakterisasi dilakukan dengan menggunakan XRD untuk melihat pola difraksi yang similar pada
sampel dan terjadi penurunan indeks kristalinitas pada nanoekstrak. Pengukuran FTIR
menunjukan tidak adanya perubahan gugus fungsi selama waktu penggilingan. Morfologi
nanoekstrak pada hasil SEM menggambarkan perubahan bentuk partikel yang mengalami
penurunan kekasaran permukaan. Nanoekstrak mempunyai kecepatan kelarutan yang lebih baik
dapat dilihat dari peningkatan kadar fenol dari 5,27 menjadi 8,34 mg GAE/g dan kadar flavonoid
total dari 3,5 menjadi 5,7 mg QE/g. Hal ini selaras dengan peningkatan peredaman pada DPPH
dari IC 50 478,83 mg/mL menjadi 258,79 mg/mL. Selain itu, penghambatan enzim HMG CoA
reduktase mengalami peningkatan dari 22,51 % menjadi 34,5%. Dengan demikian, metode
penggilingan dengan penggilingan berenergi tinggi pada ekstrak daun tempuyung dapat
mengubah sifat fisikokimia dan aktivitas biologisnya.
Kata Kunci: Aktivitas biologis, ekstrak Sonchus arvensis, penggilingan berenergi tinggi, polifenol,
sifat fisikokimia