digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

??Sonchus arvensis merupakan obat tradisional yang digunakan pada beberapa penyakit yaitu asma, diabetes, antiinflamasi, batu ginjal, diuretik, dan antihiperlipidemia. Kandungan berupa fenol dan flavonoid yang berperan pada aktivitasnya. Peningkatan bioavailabilitas ekstrak tempuyung dapat dihasilkan dengan penggilingan bola berenergi tinggi dengan optimasi beberapa parameter seperti rasio bola terhadap serbuk, waktu, dan kecepatan penggilingan. Perubahan sifat fisikokimia dan aktivitas dari ekstrak tempuyung hasil penggilingan dikarakterisasi dengan beberapa metode seperti SEM, PSA, TGA, XRD, FTIR, kecepatan pelarutan, penetapan kadar fenol dan flavonoid total, uji peredaman DPPH, dan uji penghambatan enzim HMG-CoA reduktase. Penggilingan selama 30 menit, kecepatan penggilingan 500 rpm, dan rasio bola terhadap bubuk (10:1) menghasilkan perubahan ukuran partikel dari 2.829,3 menjadi 471,1 nm. Selain itu, karakterisasi dilakukan dengan menggunakan XRD untuk melihat pola difraksi yang similar pada sampel dan terjadi penurunan indeks kristalinitas pada nanoekstrak. Pengukuran FTIR menunjukan tidak adanya perubahan gugus fungsi selama waktu penggilingan. Morfologi nanoekstrak pada hasil SEM menggambarkan perubahan bentuk partikel yang mengalami penurunan kekasaran permukaan. Nanoekstrak mempunyai kecepatan kelarutan yang lebih baik dapat dilihat dari peningkatan kadar fenol dari 5,27 menjadi 8,34 mg GAE/g dan kadar flavonoid total dari 3,5 menjadi 5,7 mg QE/g. Hal ini selaras dengan peningkatan peredaman pada DPPH dari IC 50 478,83 mg/mL menjadi 258,79 mg/mL. Selain itu, penghambatan enzim HMG CoA reduktase mengalami peningkatan dari 22,51 % menjadi 34,5%. Dengan demikian, metode penggilingan dengan penggilingan berenergi tinggi pada ekstrak daun tempuyung dapat mengubah sifat fisikokimia dan aktivitas biologisnya. Kata Kunci: Aktivitas biologis, ekstrak Sonchus arvensis, penggilingan berenergi tinggi, polifenol, sifat fisikokimia