Seiring berjalannya waktu, laju pertumbuhan penduduk semakin meningkat dari tahun ke tahun. Bersamaan dengan itu, aktivitas manusia dalam memanfaatkan lahan di sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari juga semakin meningkat. Sementara itu, ketersediaan lahan dari tahun ke tahun cenderung tetap. Kondisi ini dapat menyebabkan perubahan tutupan lahan, dimana manusia akan memanfaatkan lahan sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhannya. Contoh perubahan tutupan lahan di Jawa Barat adalah pada tahun 2005, ketika suatu yang semula berupa hutan berubah menjadi kawasan permukiman pada tahun 2010. Perubahan tutupan lahan yang terjadi dapat menyebabkan kerugian apabila perubahan yang terjadi tidak terkontrol. Oleh karena itu, potensi perubahan tutupan lahan sangat penting untuk diketahui, agar pola perubahan tutupan lahan di masa datang dapat diprediksi sehingga perubahan penutupan lahan yang bersifat negatif dapat dicegah atau dikurangi. Berbagai pendekatan pemodelan telah banyak digunakan untuk menganalisis potensi perubahan penutupan lahan. Pada penelitian ini, metode yang digunakan untuk menganalisis potensi perubahan penutupan lahan adalah Multi Layer Perceptron (MLP). Pada kasus perubahan tutupan lahan, MLP dapat mendeteksi hubungan nonlinier antara variabel terikat dan variabel bebas yang selanjutnya digunakan untuk menentukan potensi perubahan tutupan lahan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 43 kombinasi potensi perubahan tutupan lahan dengan nilai potensi yang bervariasi dalam rentang 0-0,7215. Selain itu, nilai potensi yang dihasilkan memiliki tingkat akurasi mencapai 81,89%.