digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muthia Haris Nurusyda
PUBLIC Alice Diniarti

Deteksi Severe Acute Respiratory Syndrome-2 (SARS-CoV-2) diperlukan guna menekan kasus Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), namun hanya ada tiga pilihan pengujian di Indonesia. Surface Plasmon Resonance (SPR) dengan bioreseptor Immunoglobulin Y (IgY) dapat menjadi alat deteksi alternatif SARS-CoV-2. Untuk menjadikan SPR sebagai metode alternatif, performa IgY sebagai bioreseptor dalam mengikat analit perlu diketahui dan dilihat kebutuhan pemurnian lanjutan IgY sebagai bioreseptor Receptor Binding Domain (RBD) SARS-CoV-2. Proses penentuan kebutuhan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pertama adalah Variasi Tiga Puncak Pemurnian IgY dengan High-Performance Liquid Chromatography (HPLC) (100 dan 50 ng/????l), kedua adalah Variasi IgY Metode Pemurnian HPLC (600, 500, 400, dan 300 ng/????l), dan ketiga adalah Perbandingan IgY Pemurnian Terpilih dengan Tidak Dimurnikan (500, 400, 300, 250, 150, dan 50 ng/????l). Berdasarkan tiga tahap yang telah dilakukan, didapatkan bahwa IgY Pemurnian HPLC dengan Metode Gradien merupakan IgY yang memiliki hasil pengujian paling optimum dilihat dari nilai konstanta kesetimbangan disosiasi (KD) kinetik, afinitas, batas deteksi, dan nilai respon. Performa dalam mengikat analit SARS-CoV-2 diketahui dengan mendeteksi sampel positif dan negatif menggunakan bioreseptor IgY pemurnian terpilih dan tidak dimurnikan. Pola respon dari IgY pemurnian terpilih memiliki selisih respon pengikatan besar sehingga mudah dikenali dan dibedakan, sedangkan respon pengikatan dari IgY tidak dimurnikan tidak dapat dibedakan. Oleh karena itu, SPR dengan bioreseptor IgY Pemurnian HPLC dengan Metode Gradien dapat digunakan sebagai alternatif detektor SARS-CoV-2.