ABSTRAK Yoda Taruna Hidayah
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Yoda Taruna Hidayah
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Yoda Taruna Hidayah
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Yoda Taruna Hidayah
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Yoda Taruna Hidayah
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Yoda Taruna Hidayah
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Yoda Taruna Hidayah
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Yoda Taruna Hidayah
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Perkembangan sintesis dan aplikasi nanopartikel logam saat ini berkembang pesat.
Nanopartikel logam seperti emas (AuNP) dan perak (AgNP) sering digunakan pada
berbagai aplikasi nanoteknologi dikarenakan sifat optiknya yang unik, yaitu
resonansi plasmon permukaan terlokalisasi atau locallized surface plasmon
resonance (LSPR). Sifat ini terjadi ketika adanya interaksi antara gelombang
elektromagnetik dengan nanopartikel logam. Interaksi ini menghasilkan osilasi
plasmon lokal yang koheren dengan frekuensi yang bergantung ukuran dan bentuk
nanopartikel. Pada proses pembuatan nanopartikel logam dibutuhkan capping
untuk mencegah terjadinya agregasi. Dalam penerapan biosensor, bahan organik
seperti turunan tiol dan sitrat sering digunakan karena afinitasnya yang tinggi
terhadap emas dan perak. Pada saat ini, penelitian mengenai AuNP telah banyak
dilakukan namun tidak demikian pada AgNP. Penelitian ini bertujuan untuk
melakukan studi sintesis nanopartikel perak menggunakan metode reduksi kimia
termodifikasi dengan capping sitrat dan 3-mercaptopropionic acid (3-MPA) dan
melakukan karakterisasi hasil eksperimen yang didapat, serta melakukan simulasi
komputasi untuk mempelajari koordinasi kimiawi yang terjadi dari frekuensi
getaran yag teramati. Karakterisasi dari AgNP dilakukan dengan spektroskopi
ultraviolet-visible (UV-Vis), fourier transform infrared (FTIR), dan transmission
electron microscopy (TEM). Simulasi komputasi dilakukan dengan menggunakan
metode density functional theory (DFT) dengan paket Orca versi 5.0.4 yang
digunakan untuk melihat optimalisasi geometri dan frekuensi getaran. Hasil
karakterisasi UV-Vis AgNP dengan konsentrasi 1 wt% menunjukkan hasil yang
stabil dengan puncak plasmonik pada panjang gelombang 422 nm dan 424 nm pada
minggu ke-4. Purifikasi pada AgNP dilakukan untuk mendapatkan AgNP yang
murni dengan proses sentrifugasi pada kecepatan tinggi. Hasil karakterisasi UV Vis setelah proses sentrifugasi pada Ag-Sitrat muncul puncak kedua yang
menunjukkan agregasi pada nanopartikel sedangkan pada Ag-MPA, variasi
kecepatan 6000 rpm menunjukkan tidak munculnya puncak kedua. Pada
karakteriasi FTIR menunjukkan jenis-jenis koordinasi yang teramati antara Ag
dengan capping molekul sitrat atau 3-MPA, terutama untuk koordinasi COO- pada
sitrat yang berbeda antara COO- bebas dibandingkan dengan COO- pada Ag.
Sementara itu untuk S-H dan COOH dari 3-MPA menunjukkan puncak vibrasi yang
berbeda. Untuk menjelaskan lebih detail tentang keadaan ini dilakukan juga
simulasi koordinasi Ag dengan sitrat ataupun 3-MPA. Dari hasil simulasi dapat
ditunjukkan bahwa atom Ag memiliki ikatan ionik yang ditandai dengan terikatnya
atom Ag dengan kedua oksigen pada COO-. Pada penelitian ini, puncak spektrum
pada gugus ikatan COOH dari struktur 3-MPA dari eksperimen menjelaskan
terjadinya efek plasmon sehingga terdapat perbedaan puncak spektrum pada hasil
simulasi.