digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak TA_Randra M Rafi 15317069.pdf ]
PUBLIC Open In Flip Book Garnida Hikmah Kusumawardana

Sejumlah penelitian sebelumnya dilakukan terfokus pada mikroplastik di perairan, sementara studi mengenai keberadaan mikroplastik di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik air limbah yang diatur dalam PermenLHK No.68 Tahun 2016 dan keberadaan mikroplastik dari air buangan domestik yang masuk pada IPAL komunal bertipe AUF (Anaerobic Upflow Filter) dengan media penunjang PET. Studi ini bertujuan untuk melakukan perancangan desain unit tipikal yang bertujuan untuk menyisihkan keberadaan mikroplastik. Pengambilan sampel dilakukan pada 4 (empat) lokasi IPAL di Kota Bandung. Hasil penelitian uji kualitas air buangan IPAL AUF menunjukkan efisiensi penyisihan parameter BOD, COD, TSS, Minyak dan Lemak, Amonia sebesar 73,9 – 94,4%, 44,4 – 93,3%, 58,2 – 74,8%, 30,7 – 98,1% dan 9,4 – 58,5%, akan tetapi sebagian besar parameter pencemar masih melebihi baku mutu. Sedangkan untuk jumlah mikroplastik yang ditemukan di influent IPAL AUF : 598 – 824 MP/L dan effluent : 82 – 192 MP/L dengan rentang penyisihan mikroplastik dari IPAL AUF yaitu 75,12 – 90,1%. Bentuk mikroplastik fiber paling banyak ditemukan di influent dan effluent sebesar 70,2 – 72,9% dan 63,4 – 68,8%. Ukuran mikroplastik 20 - 100 ?m ditemukan di influent dan effluent sebesar 30,3 – 32,7% dan 24,5 – 36,1%. Mikroplastik transparan ditemukan di influent dan effluent sebesar 29,9 – 33,1% dan 36,5 – 67,9%. Jenis polimer yang paling banyak teridentifikasi adalah PES sebesar 25%, kemudian PP (20%) dan PE (15%). Hasil pembobotan metode Simple Additive Weighting (SAW) menunjukkan pemilihan Subsurface Horizontal Flow Constructed Wetland (HSF-CW) sebagai alternatif desain tipikal unit terpilih dalam penyisihan parameter mikroplastik. Rencana anggaran biaya unit HSF-CW dilakukan berdasarkan Permen PUPR No. 28 Tahun 2019 untuk perancangan 10 tahun sebesar Rp 179.960.530 dengan hasil Net Present Value (NPV) Rp 45.940.225,76 artinya NPV> 0, dengan demikian pembangunan HSF-CW layak secara ekonomi.