digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK William Suhartono
PUBLIC Suharsiyah

2014 TA PP WILLIAM SUHARTONO 1.pdf ]
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan

Kerusakan formasi adalah setiap proses yang menyebabkan penurunan permeabilitas sehingga membuat produksi hidrokarbon menurun. Kerusakan formasi dapat terjadi apabila pada proses pemboran, lumpur banyak mengandung aditif yang dapat masuk ke formasi dan menutup pori-pori yang terdapat pada formasi. Salah satu aditif yang dapat merusak formasi jika kandungannya sangat tinggi adalah Barium pada senyawa Barium Sulfat (BaSO4). Barium merupakan salah satu aditif yang berfungsi untuk menambah berat dari lumpur pemboran (weighting agent). Pada proses pemboran sumur X, terjadi fenomena kick saat menembus lapisan target, sehingga untuk menangani kick tersebut, driller menambah berat lumpur dengan menggunakan aditif Unibar (salah satu weighting agent yang mengandung barium). Dengan lumpur yang baru, kick dapat teratasi dan pemboran dilanjutkan sampai target kedalaman yang diinginkan. Setelah dilakukan uji kandungan lapisan (drill stem test), hasilnya menunjukkan adanya nilai skin yang sangat besar yang menandakan terjadinya kerusakan formasi yang kemungkinan disebabkan oleh kandungan aditif Unibar pada lumpur pemboran saat mengatasi kick tersebut. Pada studi ini akan dibahas salah satu solusi yang dapat menjadi alternatif dalam mengatasi permasalahan di atas yaitu dengan multilateral well. Dengan multilateral well akan didapat sumur cabang yang baru sehingga tidak diperlukan untuk melakukan pemboran sumur baru yang memakan biaya sangat tinggi. Pada proses pembuatan multilateral well juga harus dioptimasi agar tidak menyebabkan kerusakan formasi seperti kejadian di atas.