Para-xilena merupakan senyawa hidrokarbon aromatik penting dalam industri kimia. Saat
ini, sebagian besar permintaan para-xilena dalam negeri dipenuhi lewat jalan impor.
Peningkatan kapasitas produksi menggunakan bahan baku alternatif selain minyak bumi
diperlukan dalam rangka menekan besarnya jumlah impor tersebut. Minyak sawit
berpotensi menjadi bahan baku alternatif produksi para-xilena mengingat jumlahnya yang
sangat melimpah di Indonesia. Perengkahan katalitik minyak sawit dengan katalis
HZSM-5 diketahui mampu menghasilkan produk cair dengan fraksi aromatik yang tinggi.
Namun, selektivitas para-xilena dalam fraksi aromatik tersebut masih rendah sehingga
perlu untuk ditingkatkan. Modifikasi katalis HZSM-5 melalui proses sililasi dengan
TEOS diketahui mampu meningkatkan selektivitas dari senyawa para-xilena.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh modifikasi katalis HZSM-5 dengan
TEOS melalui metode CLD terhadap perolehan para-xilena pada reaksi perengkahan
katalitik minyak sawit. Dalam hal ini, pengaruh pemberian perlakuan dealuminasi dengan
asam oksalat sebelum modifikasi TEOS dilakukan juga dipelajari. Modifikasi dilakukan
dalam dua bentuk katalis HZSM-5 induk, yaitu ekstrudat dan serbuk. Pengujian aktivitas
katalis dilakukan dalam reaktor unggun tetap pada 500°C, WHSV 2,5 jam-1, dan massa
katalis 2,5 gram. Karakterisasi katalis dilakukan dengan uji adsorpsi isotermal N2. Produk
cair dan gas hasil reaksi dianalisis menggunakan kromatografi gas, sedangkan kokas
dianalisis berdasarkan selisih massa sebelum dan sesudah regenerasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa modifikasi katalis HZSM-5 dalam bentuk serbuk
dengan TEOS yang didahului oleh dealuminasi dengan asam oksalat menghasilkan
perolehan fraksi aromatik sebesar 30% dengan peningkatan perolehan para-xilena sebesar
28% dibandingkan dengan katalis induk. Modifikasi yang dilakukan juga cenderung
menghasilkan perolehan gas dan kokas yang lebih rendah dibandingkan dengan katalis
induk. Modifikasi katalis induk dalam bentuk serbuk cenderung menghasilkan perolehan
para-xilena yang lebih besar namun menghasilkan fraksi aromatik total yang lebih rendah
dibandingkan dengan modifikasi dalam bentuk ekstrudat.