digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Rizki Fawqo Noor
PUBLIC Alice Diniarti

Para-xilena merupakan senyawa hidrokarbon aromatik penting dalam industri kimia. Saat ini, sebagian besar permintaan para-xilena dalam negeri dipenuhi lewat jalan impor. Peningkatan kapasitas produksi menggunakan bahan baku alternatif selain minyak bumi diperlukan dalam rangka menekan besarnya jumlah impor tersebut. Minyak sawit berpotensi menjadi bahan baku alternatif produksi para-xilena mengingat jumlahnya yang sangat melimpah di Indonesia. Perengkahan katalitik minyak sawit dengan katalis HZSM-5 diketahui mampu menghasilkan produk cair dengan fraksi aromatik yang tinggi. Namun, selektivitas para-xilena dalam fraksi aromatik tersebut masih rendah sehingga perlu untuk ditingkatkan. Modifikasi katalis HZSM-5 melalui proses sililasi dengan TEOS diketahui mampu meningkatkan selektivitas dari senyawa para-xilena. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh modifikasi katalis HZSM-5 dengan TEOS melalui metode CLD terhadap perolehan para-xilena pada reaksi perengkahan katalitik minyak sawit. Dalam hal ini, pengaruh pemberian perlakuan dealuminasi dengan asam oksalat sebelum modifikasi TEOS dilakukan juga dipelajari. Modifikasi dilakukan dalam dua bentuk katalis HZSM-5 induk, yaitu ekstrudat dan serbuk. Pengujian aktivitas katalis dilakukan dalam reaktor unggun tetap pada 500°C, WHSV 2,5 jam-1, dan massa katalis 2,5 gram. Karakterisasi katalis dilakukan dengan uji adsorpsi isotermal N2. Produk cair dan gas hasil reaksi dianalisis menggunakan kromatografi gas, sedangkan kokas dianalisis berdasarkan selisih massa sebelum dan sesudah regenerasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modifikasi katalis HZSM-5 dalam bentuk serbuk dengan TEOS yang didahului oleh dealuminasi dengan asam oksalat menghasilkan perolehan fraksi aromatik sebesar 30% dengan peningkatan perolehan para-xilena sebesar 28% dibandingkan dengan katalis induk. Modifikasi yang dilakukan juga cenderung menghasilkan perolehan gas dan kokas yang lebih rendah dibandingkan dengan katalis induk. Modifikasi katalis induk dalam bentuk serbuk cenderung menghasilkan perolehan para-xilena yang lebih besar namun menghasilkan fraksi aromatik total yang lebih rendah dibandingkan dengan modifikasi dalam bentuk ekstrudat.