digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Jovita Monica
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Jovita Monica
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Jovita Monica
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Jovita Monica
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Jovita Monica
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Jovita Monica
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Jovita Monica
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Jovita Monica
PUBLIC Alice Diniarti

Seiring dengan meningkatnya kecenderungan gaya hidup sehat di masyarakat, permintaan terhadap produk-produk kesehatan dan kecantikan yang dihasilkan dari bahan-bahan alami juga semakin meningkat, salah satunya astaksantin. Haematcoccus pluvialis merupakan salah satu mikroalga yang diketahui berpotensi menghasilkan astaksantin alami sebagai bahan baku di bidang farmasetikal dan neurasetikal yang bernilai tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk membangun simulasi model yang berguna untuk desain dan pengelolaan kultur H. pluvialis. Penelitian sederhana dilakukan untuk kultivasi H. pluvialis dalam media pupuk komersial NPK dengan pemberian cekaman cahaya terus menerus (fotoperiode 24:0) untuk menghasilkan astaksantin. Penelitian ini juga dilakukan simulasi model pertumbuhan menggunakan model Baranyi-Roberts dan produksi astaksantin pada menggunakan model Luedeking-Piret pada berbagai intensitas cahaya. Pemodelan dilakukan dengan aplikasi MATLAB menggunakan fungsi ode23 untuk estimasi parameter dan ode45 untuk simulasi model. Dari penelitian sederhana diperoleh peningkatan biomassa dalam media pupuk komersial NPK sebesar 4,7 kali dengan produktivitas 0,03 g/L hari, sedangkan pada fase merah astaksantin tidak terakumulasi dengan baik karena tidak teramati perubahan kultur menjadi merah. Dari hasil pemodelan diperoleh laju pertumbuhan spesifik maksimum tertinggi diperoleh pada intensitas 400 ?mol/m2s, yaitu sebesar 0,73 hari-1. Peningkatan densitas fluks foton dapat meningkatkan kandungan astaksantin. Kandungan astaksantin tertinggi terukur pada intensitas 400 ?mol/m2s di hari ke-5 kultivasi, yaitu sebesar 18,97 mg/g. Estimasi produktivitas astaksantin menunjukkan kultivasi H. pluvialis dengan intensitas 200 ?mol/m2s menghasilkan produktivitas dan efisiensi pemanfaatan cahaya tertinggi, yaitu sebesar 28 (mg/L hari)/(mmol/m2s) atau sekitar 1,28 kali lebih tinggi daripada estimasi produktivitas astaksantin per intensitas cahaya pada 400 ?mol/m2s. Hasil penelitian ini menunjukan densitas fluks foton fotosintetik atau Photosynthetic Photon Flux Density (PPFD) dapat mempengaruhi akumulasi biomassa serta sintesis kandungan astaksantin dalam H. pluvialis meningkat seiring PPFD meningkat.