digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ghiffary Rifqialdi
PUBLIC Alice Diniarti

v ABSTRAK Penelitian ini membandingkan tiga lebah tanpa sengat yaitu Tetragonula laeviceps, Tetragonula biroi, dan Tetragonula drescheri, untuk menentukan produktivitas propolis yang dihasilkan menggunakan sarang lebah modular yang disebut MOTIVE serta mengkaji uji bioaktivitas larutan ekstrak propolis terhadap mikroba. Ekstraksi propolis dilakukan menggunakan metode Soxhlet pada suhu 85? selama 2 jam dalam pelarut etanol 80% dengan perbandingan propolis:etanol sebesar 1:150 (w/v). Produktivitas propolis untuk T. laeviceps, T. biroi, dan T. drescheri yang diperoleh pada penelitian ini secara berturut-turut adalah 1,22-3,19; 1,72-2,08; dan 2,31-5,88 g/koloni/minggu dengan rendemen ekstrak masing-masing sebesar 22,90±1,11; 20,41±0,23; dan 32,45±0,90 (%). Kadar fenolik ekstrak propolis tersebut secara berturut-turut adalah 136,48±13,90; 104,09±3,86; dan 117,15±2,34 (mg GAE/g) sedangkan kandungan flavonoidnya adalah 20,12±0,95; 5,1±0,04; dan 7,93±0,19 (mg QE/g). Penelitian ini menunjukkan bahwa produktivitas propolis berkorelasi positif dengan ukuran tubuh lebah tanpa sengat serta dipengaruhi oleh temperatur dan kelembapan sarang. Berdasarkan analisis antimikroba propolis penelitian ini, ditemukan bahwa kemampuan antimikroba dari yang paling efektif hingga kurang efekif terhadap Staphylococcus aureus adalah T. laeviceps, T. drescheri, dan T. biroi. Sarang dapat dioptimalkan lebih lanjut dengan menerapkan sistem kontrol untuk menyediakan kondisi mikroklimat sarang yang selalu optimal.