Penelitian ini bertujuan untuk melihat kinerja dari sebuah bank syariah serta melakukan
analisis terhadap risiko yang mungkin dialami oleh sebuah bank syariah
dengan metode Economic Value Added (EVA). Data yang digunakan adalah data
sekunder yang diambil dari direktori masing-masing perbankan dan website Otoritas
Jasa Keuangan (OJK). Kriteria bank yang dipilih adalah bank milik pemerintah
dalam penelitian ini menggunakan data Bank BNI syariah dengan data yang diambil
adalah data 10 tahun terakhir yaitu dari 2011 hingga 2020, dengan total ada 40 data
series. Penelitian ini menggunakan Tiga model analisis untuk melihat hasil forecasting
selanjutnya dibandingkan dengan data validasi untuk triwulan II,III dan IV
pada tahun 2020 yaitu model ARIMA, model analisis intervensi dan model Causal
Impact. Selanjutnya penulis akan melihat faktor yang mempengaruhi risiko sebuah
bank syariah, dan bagaimana resiko itu berdampak terhadap nilai tambah ekonomis
sebuah bank. Alat uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah forecasting
data EVA dengan menggunakan time series biasa dan intervensi time series serta
package R causal impact. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga model
untuk memprediksi pengaruh pandemi terhadap EVA,model terbaik yang diperoleh
yaitu model time series dengan intervensi dengan persentase eror data validasi
dengan data forecasting saat setelah intervensi sebesar 11%, sedangkan model ARIMA
sebesar 99%, serta model causal impact menyimpulkan efek intervensi tidak
signifikan secara statistik karena periode waktu setelah intervensi yang terlalu pendek.
Pada risiko bank syariah meliputi risiko kredit dan risiko operasional serta
Cash Adequacy Ratio (CAR) dilakukan regresi linier berganda untuk melihat korelasi
terhadap EVA menggunakan uji-T dan uji-F, memberikan kesimpulan bahwa
risiko kredit dan operasional memberikan pengaruh terhadap EVA.