digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Trian Verson Tumanan
PUBLIC Yati Rochayati

BAB1 Trian Verson Tumanan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB2 Trian Verson Tumanan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB3 Trian Verson Tumanan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB4 Trian Verson Tumanan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB5 Trian Verson Tumanan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Trian Verson Tumanan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Trian Verson Tumanan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

Energi panas Bumi pada daerah geologi yang terlokalisasi dapat diekstraksi dari induksi fluida bersiklus, di mana digunakan metode eksplorasi geofisika yaitu metode magnetotellurik dalam mencitra struktur reservoir bawah permukaan untuk mengidentifikasi sumber panas. Sumber energi yang digunakan pada metode magnetotellurik merupakan medan elektromagnetik alami dengan kisaran frekuensi di antara 10-5 Hz hingga 105 Hz. Metode magnetotellurik menggunakan dua pendekatan dalam menginvestigasi sifat material bumi serta kedalamannya yaitu pendekatan quasi-stasioner dan pendekatan gelombang bidang. Dua pendekatan tersebut menghasilkan solusi persamaan medan listrik dan magnet dari perumusan Maxwell pada kasus struktur homogen sehingga diperoleh besaran skin depth serta relasi antara respon medan elektromagnetik pada frekuensi tertentu terhadap distribusi karakterisasi konduktivitas material dengan perumusan fungsi transfer magnetotellurik. Pada model Bumi 1-D, fungsi transfer Schmucker-Weidelt digunakan untuk merumuskan resistivitas semu dan fasa. Perumusan resistivitas semu dan fasa digunakan dalam pemrosesan data magnetotellurik melalui akuisisi data yang merekam variasi medan magnet dan listrik pada permukaan bumi. Analisis deret waktu seperti analisis spektral digunakan dalam memperkirakan koefisien kompleks spektral dari kuantitas variasi medan sehingga diperoleh estimasi fungsi transfer magnetotellurik. Data magnetotellurik, yang telah diolah menjadi resistivitas semu dan fasa, akan diinversi 1-D untuk memperoleh distribusi resistivitas bawah permukaan terhadap kedalaman. Pada penelitian ini, terdapat sebelas titik pengukuran data magnetotellurik yang berlokasi pada daerah x yang diolah dengan pemrosesan robust pada program SSMT2000 dan hasil fungsi transfer akan diestimasi dengan menggunakan program MTEditor. Hasil pemrosesan data magnetotellurik terlihat mulus untuk rentang frekuensi yang lebih dari 1 Hz dan terlihat acak serta memiliki error bar yang besar untuk rentang frekuensi yang kurang dari 1 Hz. Kemudian, proses inversi dilakukan melalui program Interpex 1-D Sounding Inversion dan interpretasi visual lapisan batuan bawah permukaan dilakukan melalui program Surfer. Berdasarkan hasil interpretasi model resistivitas bawah permukaan, karakteristik daerah x memiliki sistem geotermal gunung api, di mana terdapat sumber panas dan lapisan reservoir dengan resistivitas yang lebih besar (20 – 100 ?m) dan lapisan penundung serta sedimen dengan resistivitas yang lebih rendah (<10 ?m).