digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sistem budidaya tanaman dengan menggunakan raised bed cocok untuk dilakukan pada lahan pertanian kecil (micro farming) yang ramah lingkungan karena tidak mengolah (mencangkul) tanah. Pada sistem ini media tanam diberikan berupa kompos, pupuk organik, serasah dan tanah, dengan alas berupa kardus. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi media tanam berlapis yang memberikan hasil terbaik pada pertumbuhan dan produksi biomassa jagung (Zea mays varr. Bimmo) dalam sistem raised bed. Penelitian dilaksanakan di Kebun Pendidikan SITH ITB di Desa Haurngombong, Sumedang, selama bulan Oktober 2020 - April 2021. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 3 perlakuan komposisi media tanam yaitu TP (tanah, pupuk kandang), STPK (serasah, tanah, pupuk kandang, kompos) dan STPKM (serasah, tanah, pupuk kandang, kompos, mulsa), dengan 9 kali ulangan. Parameter yang diamati pada penelitian yaitu pertumbuhan, produksi biomassa, parameter fisik, kimia, dan biologi media tanam serta kondisi akhir media tanam dan instalasi. Parameter pertumbuhan mencakup tinggi tanaman, jumlah daun dan nilai relative growth rate, sedangkan parameter produksi biomassa yaitu bobot bonggol, bobot brangkasan dan rasio taruk-akar. Parameter fisik media mencakup bulk density, dan porositas. Parameter kimia mencakup kandungan C, N, P, K, Ca, Mg dan Na, sedangkan parameter biologi mencakup jumlah organisme tanah. Parameter kondisi akhir instalasi yaitu kerusakan kayu dan kondisi akhir media yaitu pelapukan kardus. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan STPK memberikan hasil terbaik pada parameter pertumbuhan nilai RGR sebesar 34,14% dan tinggi tanaman sebesar 35,77% sedangkan perlakuan TP memberikan hasil terbaik pada parameter pertumbuhan jumlah daun sebesar 33,96%. Perlakuan TP memberikan hasil terbaik pada parameter produksi biomassa rasio taruk – akar sebesar 44,78% dan bobot bonggol sebesar 62,97%, sedangkan perlakuan STPK memberikan hasil terbaik pada parameter produksi biomassa bobot brangkasan sebesar 41,56%. Parameter bulk density, porositas, jumlah organisme tanah paling baik pada media STPK berturut-turut sebesar 0,49 g/cm3; 81,73%; dan 272 ekor. Hasil kondisi akhir pelapukan kardus 100% pada semua media dan kondisi instalasi paling baik yaitu pada media STPKM dengan kerusakan 25%. Berdasarkan beberapa parameter hasil, dapat disimpulkan bahwa perlakuan STPK memberikan hasil yang paling baik dalam meningkatkan pertumbuhan dan perlakuan TP memberikan hasil paling baik dalam meningkatkan produksi biomassa jagung.