digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rafizki Mauludi
PUBLIC TINI SUPARTINI

COVER Rafizki Mauludi
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Rafizki Mauludi
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Rafizki Mauludi
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Rafizki Mauludi
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Rafizki Mauludi
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Rafizki Mauludi
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Rafizki Mauludi
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

Tanaman pangan merupakan sumber karbohidrat utama bagi manusia. Di Indonesia sendiri, tanaman jagung manis dan ubi jalar merupakan tanaman pangan terpenting setelah padi. Sistem budidaya tumpang sari merupakan salah satu sistem tanam dengan dua atau lebih jenis tanaman yang berbeda dan ditanam dalam jangka waktu yang relatif bersamaan. Tumpang sari merupakan alternatif intensifikasi pertanian untuk memperoleh hasil pertanian yang optimal serta berdampak baik bagi produktivitas tanaman dan agroekosistem. Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) merupakan bakteri menguntungkan yang dapat digunakan sebagai biostimulant, biofertilizer, dan bioprotectant yang dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil budidaya tumpang sari yang dilakukan serta secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap agroekosistem tumpang sari. Salah satunya adalah melalui komponen keanekaragaman serangga. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh konsentrasi PGPR terhadap keanekaragaman serangga pada sistem budidaya tumpang sari jagung manis dan ubi jalar dan menentukan konsentrasi PGPR yang menyebabkan dominansi serangga pada sistem budidaya tumpang sari jagung manis dan ubi jalar. Penelitian dilakukan bulan Mei hingga September 2023 di Kebun Pendidikan SITH ITB, Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pada perlakuan konsentrasi PGPR: 0 gram/L, 10 gram/L, 20 gram/L, dan 30 gram/L dengan enam ulangan. Perangkap serangga yang digunakan berupa yellow trap dan pitfall trap. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi PGPR mempengaruhi indeks keanekaragaman serangga pada sistem budidaya tumpang sari jagung manis dan ubi jalar. Indeks kenaekaragaman serangga pitfall trap tingkat ordo menunjukkan seluruh perlakuan tidak berbeda secara kategori, yaitu kategori sedang sedangkan pada kenaekaragaman serangga yellow trap tingkat ordo menunjukkan perlakuan kontrol, 10 g/L, dan 30 g/L tergolong kategori sedang sedangkan perlakuan 20 g/L tergolong kategori rendah dan konsentrasi PGPR 20 gram/L menunjukkan dominansi serangga dengan kategori sedang oleh ordo Diptera