COVER Rafizki Mauludi
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Rafizki Mauludi
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Rafizki Mauludi
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Rafizki Mauludi
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Rafizki Mauludi
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Rafizki Mauludi
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Rafizki Mauludi
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Tanaman pangan merupakan sumber karbohidrat utama bagi manusia. Di Indonesia
sendiri, tanaman jagung manis dan ubi jalar merupakan tanaman pangan terpenting
setelah padi. Sistem budidaya tumpang sari merupakan salah satu sistem tanam
dengan dua atau lebih jenis tanaman yang berbeda dan ditanam dalam jangka waktu
yang relatif bersamaan. Tumpang sari merupakan alternatif intensifikasi pertanian
untuk memperoleh hasil pertanian yang optimal serta berdampak baik bagi
produktivitas tanaman dan agroekosistem. Plant Growth Promoting Rhizobacteria
(PGPR) merupakan bakteri menguntungkan yang dapat digunakan sebagai
biostimulant, biofertilizer, dan bioprotectant yang dapat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan hasil budidaya tumpang sari yang dilakukan serta secara tidak
langsung dapat berpengaruh terhadap agroekosistem tumpang sari. Salah satunya
adalah melalui komponen keanekaragaman serangga. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan pengaruh konsentrasi PGPR terhadap keanekaragaman serangga
pada sistem budidaya tumpang sari jagung manis dan ubi jalar dan menentukan
konsentrasi PGPR yang menyebabkan dominansi serangga pada sistem budidaya
tumpang sari jagung manis dan ubi jalar. Penelitian dilakukan bulan Mei hingga
September 2023 di Kebun Pendidikan SITH ITB, Desa Haurngombong, Kecamatan
Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) pada perlakuan konsentrasi PGPR: 0 gram/L, 10 gram/L, 20
gram/L, dan 30 gram/L dengan enam ulangan. Perangkap serangga yang digunakan
berupa yellow trap dan pitfall trap. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi
PGPR mempengaruhi indeks keanekaragaman serangga pada sistem budidaya
tumpang sari jagung manis dan ubi jalar. Indeks kenaekaragaman serangga pitfall
trap tingkat ordo menunjukkan seluruh perlakuan tidak berbeda secara kategori,
yaitu kategori sedang sedangkan pada kenaekaragaman serangga yellow trap
tingkat ordo menunjukkan perlakuan kontrol, 10 g/L, dan 30 g/L tergolong kategori
sedang sedangkan perlakuan 20 g/L tergolong kategori rendah dan konsentrasi
PGPR 20 gram/L menunjukkan dominansi serangga dengan kategori sedang oleh
ordo Diptera