digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penggunaan AB mix dan rockwool yang umum dipraktikkan pada sistem hidroponik membutuhkan alternatif yang dapat menurunkan biaya produksi dan juga lebih ramah lingkungan. POC urin kelinci dan media tanam arang sekam serta cocopeat dapat menjadi alternatif. Bawang merah adalah salah satu komoditas hortikultura yang memiliki gizi tinggi serta secara umum digunakan oleh masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kombinasi AB mix dan POC terbaik untuk mengoptimasi produksi bawang merah. Selain itu bertujuan untuk melihat pengaruh penggunaan media tanam arang sekam dan cocopeat terhadap pertumbuhan dan hasil panen bawnag merah. Terdapat 7 perlakuan yang mengkombinasikan AB mix dan POC urin kelinci serta media tanam arang sekam dan cocopeat. Pertumbuhan dan hasil panen terbaik terdapat pada media arang sekam dengan nutrisi 75% AB mix + 25% POC urin kelinci yang menghasilkan rata-rata tinggi tanaman 36,22 cm, jumlah daun 34,5 helai, jumlah tunas anakan 7,92, berat basah tanaman 62,32 gram, berat kering angin tanaman 22,88 gram, berat kering umbi 1,84 gram, berat kering umbi per rumpun 14,99 gram, dan diameter umbi 1,56 cm. Adapun penggunaan arang sekam lebih baik dibandingkan dengan cocopeat sebab cocopeat terlalu banyak menyimpan air dan mengundang infeksi jamur. Substitusi AB mix menjadi POC urin kelinci sebanyak 25% lebih baik dibandingkan 100% AB mix dikarenakan kandungan P dan K pada POC yang diperlukan bagi tanaman bawang merah.