digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Tasnim Aina
PUBLIC Open In Flip Book Irwan Sofiyan

Ketahanan pangan di Indonesia semakin terancam akibat alih fungsi lahan pertanian dan degradasi lahan serta pandemi Covid-19 yang menghambat distribusi bahan pangan sehingga dibutuhkan sistem pertanian dengan pemanfaatan ruang yang efisien dan media tanam ramah lingkungan yang dapat diterapkan di skala rumah tangga. Urban farming dapat menjadi solusi permasalahan tersebut melalui metode raised bed dan pola tumpangsari serta media tanam organik yang dapat diterapkan di pekarangan rumah dan kawasan perkotaan yang padat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi media tanam berlapis pada raised bed yang memberikan hasil terbaik pada pertumbuhan dan produksi biomassa kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) dan jagung (Zea mays). Penelitian dilakukan di Kebun Pendidikan SITH ITB di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dan terdiri atas 3 perlakuan komposisi media tanam yaitu TP (tanah, pupuk kandang), STPK (serasah, tanah, pupuk kandang, kompos) dan STPKM (serasah, tanah, pupuk kandang, kompos, mulsa). Parameter yang diamati yaitu kondisi edafik media (porositas, bulk density, kandungan nutrisi, dan jumlah organisme tanah), kondisi pelapukan kardus dan kayu raised bed, pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman, jumlah daun, dan RGR), serta produksi biomassa (bobot buah, bobot tanaman, dan rasio taruk akar). Hasil kondisi edafik media menunjukkan perlakuan terbaik yaitu STPK dengan nilai porositas, bulk density, dan organisme tanah yaitu 81,73%, 0,49 g/cm3, dan 272 organisme. Kerusakan kayu teringan ditunjukkan pada STPKM dengan nilai 25% dan pelapukan kardus memberikan hasil sama di semua perlakuan yaitu 100%. Hasil pada parameter pertumbuhan menunjukan bahwa STPKM memberikan pengaruh terbaik pada tinggi tanaman, jumlah daun, dan nilai RGR dengan jumlah persentase pengaruh terhadap masing-masing parameter yaitu 67,96%, 69,73%, dan 69,89% serta pada parameter produksi biomassa, hasil terbaik ditunjukkan oleh TP pada bobot buah dan bobot tanaman serta STPK pada rasio taruk : akar dengan jumlah persentase pengaruh terhadap masing-masing parameter yaitu 70,83%, 70,45%, dan 71,98% sehingga secara garis besar perlakuan TP memberikan hasil terbaik pada parameter produksi biomassa.