digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TA PP DIANTA GINTING 1-COVER.pdf


2007 TA PP DIANTA GINTING 1-BAB1.pdf

2007 TA PP DIANTA GINTING 1-BAB2.pdf

2007 TA PP DIANTA GINTING 1-BAB3.pdf

2007 TA PP DIANTA GINTING 1-BAB4.pdf

2007 TA PP DIANTA GINTING 1-BAB5.pdf

2007 TA PP DIANTA GINTING 1-PUSTAKA.pdf

Abstrak: Resiko kegempaan secara prinsip merupakan fungsi dari besarnya goncangan, efek lokal dan faktor hunian (investasi). Dalam studi ini dicoba dianalisa dan dibandingkan antara pola dan intensitas kerentanaan dari goncangan sesar dan sesar yang terdapat disegmen sesar. Faktor goncangan digambarkan dengan estimasi percepatan tanah maksimum( PGA ) dan faktor hunian, digambarkan dengan besarnya densitas penduduk (N). sedangkan efek lokal dianggap homogen atau sama. Berdasarkan asumsi diatas, maka resiko merupakan fungsi linier dari hasil perkalian PGA dan densitas penduduk. Model segmen sesar yang digunakan diambil dari hasil penelitian Triyoso, W., 2004; Triyoso, W.,2005. Model sesar ini merupakan hasil kombinasi antara data geologi, batimeteri dan data katalog gempa. Model dari segmen sesar digunakan sebagai sumber gempa bumi yang diakibatkan oleh sesar dibawah laut. Hasil yang diperoleh berupa peta resiko di daerah penelitian. Resiko terbesar terdapat pada kabupaten Pekalongan Kota, Batang, Tegal, Tegal Kota, Kebumen, Magelang Kota, Magelang Cilacap dan Yogyakarta Sedangkan resiko terkecil terdapat pada kabupaten Blora, Rembang, Pati ,Jepara , Sleman dan Kabupaten Gunung Kidul.