Peralatan medis pada perkembangannya saat ini menggunakan IoT dalam
pengoperasiaannya. Saat sedang beroperasi, peralatan medis tersebut berpotensi
mengalami interferensi elektromagnetik, yang dapat mengganggu kinerja peralatan
elektronika lain. Untuk itu perlu dilakukan identifikasi sumber interferensi
elektromagnetik dari berbagai peralatan medis di suatu ruangan sehingga dapat
memitigasi gangguan yang terjadi. Antena discone merupakan alat ukur yang
memenuhi kriteria sebagai alat ukur interferensi, hal itu karena antena discone
merupakan antena yang memiliki bandwidth lebar. Pada perkembangannya
optimasi antena discone dibutuhkan dan belum adanya perngembangan lebih lanjut
mengenai modifikasi bentuk cone menggunakan kurva kuadratik pada antena
discone. Oleh karena itu, dilakukanlah penelitian ini yaitu mengembangkan antena
discone dengan memodifikasi bentuk permukaan cone menggunakan kurva
persamaan kuadratik. Untuk dapat membuat bentuk tersebut, digunakanlah
teknologi yang sekarang cukup berkembang yaitu 3D printing dalam fabrikasi
bagian cone antenanya. Antena discone dirancang direntang frekuensi 0.7 - 6 GHz
sesuai dengan rentang operasi kerja peralatan medis. Antena discone linier
dirancang menggunakan bahan tembaga pada bagian cone dan disc-nya. Sementara
itu antena discone kuadratik pada bagian cone menggunakan bahan PLA yang
disemprotkan cairan konduktif nikel sedangkan pada bagian disc menggunakan
bahan tembaga. Hasil simulasi menunjukkan bahwa bentuk kurva kuadratik pada
antena discone mempengaruhi karakteristik S11 sehingga dilakukanlah optimasi
pada antena discone kuadratik. Antena discone hasil optimasi difabrikasi dengan
teknologi 3D printing kemudian dilakukan pengukuran dan dibandingkan dengan
antena discone linier. Hasilnya menunjukkan antena discone kuadratik memiliki
karakteristik S11 yang lebih baik dibanding antena discone linier dan memiliki
parameter antena yang dibutuhkan sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur
interferensi elektromagnetik pada peralatan medis.