COVER - Yuki Herawan.pdf
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I - Yuki Herawan.pdf
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II - Yuki Herawan.pdf
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III - Yuki Herawan.pdf
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV - Yuki Herawan.pdf
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V - Yuki Herawan.pdf
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB VI - Yuki Herawan.pdf
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Yuki Herawan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat cash holding optimal yang menghasilkan return optimal. Metode yang digunakan adalah regresi panel threshold terhadap 311 perusahaan sektor nonfinansial di Indonesia pada periode 2015-2019. Setelah itu juga dilakukan pemodelan regresi data panel fixed effect untuk menentukan pengaruh variabel leverage, likuiditas, profitabilitas, dividen, dan ukuran perusahaan terhadap cash holding sebagai dasar penentuan kebijakan dalam manajemen kas perusahaan. Didapatkan berdasarkan hasil regresi panel threshold bahwa terdapat satu threshold diantara rasio cash holding dan profitabilitas perusahaan. Terdapat threshold di tingkat 6.53% dengan koefisien dibawah threshold bersifat negatif dan koefisien diatas threshold bersifat positif. Maka dari itu, disimpulkan bahwa hubungan antara profitabilitas dan cash holding bersifat nonlinier sesuai dengan teori trade-off. Kemudian, diberikan juga implikasi dari hasil pemodelan regresi panel fixed effect terhadap kebijakan perusahaan untuk mengoptimalkan tingkat cash holding perusahaan. Variabel likuiditas terbukti sesuai dengan teori, yaitu berguna sebagai aset pengganti kas jika dibutuhkan. Dengan adanya likuiditas yang besar, perusahaan lebih leluasa untuk menyimpan kas dalam jumlah yang lebih sedikit., Pada variabel leverage, didapatkan sesuai dengan teori bahwa semakin tinggi rasio leverage akan memotivasi perusahaan untuk menyimpan lebih banyak kas agar terhindar dari kebangkrutan. Volatilitas arus kas yang tinggi pada perusahaan juga akan mendorong perusahaan untuk memegang lebih banyak kas. Ukuran perusahaan di Indonesia berkorelasi dengan profitabilitas yang lebih besar dan stabil, sehingga perusahaan besar mungkin untuk memiliki cadangan kas yang lebih sedikit. Sedangkan pembayaran dividen seharusnya dapat menjadi opsi bagi perusahaan untuk mengumpulkan kas, tetapi di Indonesia sendiri didapatkan bahwa perusahaan jarang melakukan pembayaran dividen sehingga pada penelitian ini menjadi tidak signifikan terhadap tingkat kas. Kemudian jika tingkat cash holding berada dibawah tingkat optimal, dapat dilakukan peningkatan rasio likuiditas sebagai substitusi kas dan juga dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Sedangkan jika pihak manajemen perusahaan memiliki tingkat cash holding berada diatas tingkat threshold optimal, dapat dilakukan pengurangan rasio leverage untuk meningkatkan cash holding dan profitabilitas.