digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muchamad Raihan Nafis
PUBLIC Irwan Sofiyan

Cadangan minyak dan gas bumi di darat semakin langka. Eksplorasi sumber energi primer ini mulai bergeser ke wilayah laut lepas. Salah satu fasilitas pendukung kegiatan industri hulu minyak dan gas bumi adalah anjungan lepas pantai. Struktur anjungan lepas pantai perlu didesain secara tepat, agar memastikan kegiatan di atas struktur berlangsung aman. Pada tugas akhir ini, didesain anjungan lepas pantai berjenis fixed jacket platform tipe tiga kaki yang beroperasi di Selat Makassar. Struktur anjungan lepas pantai didesain mengacu pada standar API RP2A - WSD. Pada desain struktur anjungan lepas pantai, perlu dilakukan penilaian terhadap kemampulayanan struktur akibat pembebanan yang bekerja di lapangan. Penilaian awal pada struktur meliputi analisis in-service (analisis in-place, seismic dan fatigue). Struktur yang didesain dinilai dapat bertahan pada kondisi operasi dan badai sesuai hasil analisis in-place, melalui pengecekan tegangan member, defleksi, kekuatan sambungan (joint can) dan pile capacity. Struktur yang didesain juga dinilai dapat bertahan pada kondisi gempa strength level (SLE) dan rare intense (RIE), dengan pengecekan pada tegangan member, kekuatan sambungan (joint can) dan pile capacity. Struktur dapat bertahan selama 23,49 tahun (dengan safety factor 5,00) dengan fatigue damage yang terjadi sebesar 0,639 pada analisis fatigue. Setelah struktur dinyatakan layak bangun dengan analisis in-service, dilakukan analisis pre-service dalam bentuk analisis lifting pada topside, serta analisis floatation dan upending pada jacket. Struktur topside yang didesain mampu memenuhi kriteria tegangan member desain API RP2A – WSD baik dalam konfigurasi lifting balanced maupun unbalanced. Seluruh desain dan pemilihan komponen lifting meliputi properti tali sling, properti shackle serta dimensi dari padeye juga telah memenuhi standar desain API RP2A – WSD. Analisis floatation dan upending dilakukan untuk memperoleh skenario kegiatan upending yang layak berdasarkan kriteria GL Noble Denton 0028/ND Guidelines for Steel Jackets Transportation and Installation. Didapat skenario upending dengan metode kombinasi yaitu dengan controlled ballasting – crane assisted. Buoyancy tank berfungsi sebagai pemberi gaya upending, sedangkan crane hook berfungsi sebagai pemikul beban jacket. Skenario ini telah memenuhi kriteria seabed clearance dan minimum stability dari kriteria GL Noble Denton 0028/ND. Berdasarkan gaya yang bekerja pada main hook dan auxiliary hook, dipilih crane vessel Bokalift 1 DP-2 3000 T dengan kapasitas maksimum main hook sebesar 1.200 MT dan auxiliary hook sebesar 800 MT. Sehingga struktur fixed platform tipe jacket tiga kaki pada Tugas Akhir ini juga memenuhi kriteria pada tahap analisis pre-service.