Pandemi COVID-19 telah menjadi masalah global sejak Maret 2020. Penyakit ini
disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Meskipun tingkat mortalitas di Indonesia
akibat COVID-19 hanya 3,1%, penyakit ini dapat menyebar tanpa menunjukkan
simtom sehingga memiliki dampak yang signifikan. Oleh sebab itu, diperlukan
vaksin untuk mencegah penyebaran virus. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain
vaksin berbasis epitop untuk populasi Indonesia menggunakan pendekatan
immunoinformatika. Dalam studi imunoinformatika, strategi berupa langkah
mendesain vaksin menjadi penting karena dapat menentukan efisiensi vaksin.
Strategi dalam mendesain vaksin diawali dengan mengumpulkan sekuens protein
SARS-CoV-2 dan HLA Populasi dari Indonesia, mencari hubungan antar sekuens
protein S, memilih sekuens untuk pencarian epitop, memprediksi epitop CD8+
Cytotoxic T-cell Limphocyte (CTL), memprediksi epitop sel T CD4+ Helper T
Lymphocyte (HTL), memprediksi jangkauan vaksin untuk populasi Indonesia,
memprediksi epitop Sel B, menguji antigenisitas, alergenisitas, toksisitas pada CTL
dan HTL, menguji IFN-?, menyusun dan merekayasa kontruksi vaksin, mengukur
kestabilan dan memvalidasi struktur vaksin, kemudian menganalisis interaksi
dengan TLR-3 dengan molecular docking. Dari penelitian ini, desain vaksin terbaik
didapat dari model vaksin Eijkman-1 dengan urutan asam amino
MRIHYLLFALLFLFLVPVPGHGGIINTLQKYYCRVRGGRCAVLSCLPKEEQ
IGKCSTRGRKCCRRKKEAAAKSPRRARSVAKKWTAGAAAYYGPGPGGIN
ITRFQTLLALHRGPGPGCTFEYVSQPFLMDLEGPGPGGQSKRVDFC. Struktur vaksin ini bersifat antigenik, non-alergen, non-toksik, dan mampu menginduksi
IFN-? dengan jangkauan populasi sebesar 78,6% di Indonesia. Penggunaan linker
yang digunakan mampu mendukung kestabilan struktur vaksin, terutama GPGPG.
Adanya adjuvan ?-defensin menambah jumlah pengikatan dengan TLR-3. Desain
vaksin ini dapat dianalisis dan dieksplorasi lebih lanjut untuk mengembangkan
vaksin berbasis epitop dalam rangka mencegah penyebaran virus SARS-CoV-2.