Permainan tradisional merupakan warisan budaya sejak zaman dahulu dengan
aktivitas motorik rekreasi yang bersifat ritualistik. Praktik permainan tradisional
mendorong kesehatan global dan dapat digunakan sebagai media yang tepat untuk
membentuk kepribadian, oleh karena itu, selain untuk alasan budaya, keberadaan
permainan tradisional harus dilestarikan. Namun, taman atau lapangan bermain
yang terbatas di perkotaan membuat orang-orang, terutama anak-anak, jarang
keluar untuk memainkan permainan tradisional yang sudah diawetkan dengan cara
bermain dan dokumentasi, serta penggunaan gadget memudahkan orang tua dalam
mengawasi anaknya. Permainan galah asin, yang juga dikenal sebagai gobak sodor,
dipilih karena sifat kolaboratifnya yang dapat meningkatkan keterampilan
interpersonal dan intrapersonal serta aspek afektif pembelajaran pendidikan
jasmani. Sementara itu, antarmuka alami (natural user interface, NUI) dipilih
karena jenis antarmuka tersebut berupaya untuk memanfaatkan kekuatan modalitas
komunikasi yang jauh lebih luas dan memanfaatkan keterampilan yang diperoleh
orang melalui interaksi fisik tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk merancang
dan mengimplementasikan permainan galah asin untuk pelestarian budaya dan
mendapatkan manfaatnya khususnya di era New Normal dengan menggunakan
teknologi, sehingga permainan ini dapat dimainkan dari jarak jauh dengan tetap
mempertahankan pengalaman sosialnya. Permainan diimplementasi menggunakan
Unity3D dan OpenCV. Dari penelitian ini, disimpulkan bahwa permainan galah
asin dengan NUI memberikan dampak yang lebih tinggi pada aspek sosial dan
jasmani para pemain dibandingkan dengan menggunakan GUI, dengan hasil yang
signifikan baik pada aspek sosial (U = 2,5, Z = 5,8766, p < 0,0001) maupun aspek
jasmani (U = 0, Z = 3,30816, p = 0,00094).