Raiment adalah perusahaan UMKM yang bergerak di bidang konveksi pakaian yang
bertujuan untuk memberikan kemudahan melalui penjualan dan pemesanan daring. Namun,
saat ini masih belum memiliki rumah produksi sendiri dan masih alih daya dengan
bekerjasama dengan perusahaan lain dalam produksinya, serta usaha Raiment dinilai belum
memenuhi ekspektasi dari dari pertumbuhan yang stagnan dan revenue yang belum stabil.
Raiment ingin membuka rumah produksi sendiri agar tidak bergantung dengan perusahaan
lain dalam produksinya serta dapat memaksimalkan keuntungan. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui kelayakan finansial dari Raiment untuk membuka rumah produksi
sendiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara serta data
historis perusahaan sebagai data primer, serta data sekunder dari tinjauan literatur, jurnal, dan
buku. Dalam penelitian ini juga dilakukan analisis mengenai industri melalui PESTEL
analysis dan juga porter’s five forces, serta mengenai perusahaan melalui SWOT dan laporan
keuangan. Untuk menganalisis permasalahan yang ada dalam perusahaan digunakan
fishbone diagram. Serta untuk menganalisis kelayakan finansial dari strategi perusahaan
untuk membuka rumah produksi sendiri menggunakan payback period, net present value,
dan internal rate of return. Investasi dalam membuka rumah produksi akan dibiayai oleh
ekuitas sebesar Rp66,500,000. Hasil penelitian menunjukan bahwa Raiment layak untuk
membuka rumah produksi sendiri, dengan payback period 1.4 tahun, NPV positif dengan
Rp235,260,441, dan IRR sebesar 36.08% yang lebih dari cost of capital sebesar 4.18%.
Perpustakaan Digital ITB