COVER Dina Puteri Mariyani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Dina Puteri Mariyani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Dina Puteri Mariyani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Dina Puteri Mariyani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Dina Puteri Mariyani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Dina Puteri Mariyani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Dina Puteri Mariyani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Kanker serviks merupakan kasus kanker terbanyak kedua setelah kanker payudara
di Indonesia. Sekitar 50-60% kasus kanker ini dipicu oleh salah satu High Risk
Human papillomavirus (HR-HPV) yaitu HPV-16. Meskipun sudah ada vaksin yang
mampu melindungi dari 70% bahkan 90% jenis HR-HPV, akan tetapi vaksin
tersebut tidak memiliki kemampuan terapeutik untuk orang yang telah mengidap
penyakit akibat infeksi virus. Sehingga, diperlukan pengembangan vaksin
khususnya di Indonesia yang memiliki efek terapeutik sekaligus profilaktik untuk
mengobati sekaligus mencegah terjadinya infeksi kembali akibat HPV-16. Tujuan
penelitian ini dilakukan untuk memprediksi vaksin multi-epitop dari kombinasi
protein E6, E7, dan L1 yang berpotensi memiliki efek terapeutik dan profilaktik
dengan pendekatan Reverse Vaccinology berdasarkan Human Leukocyte Antigen
(HLA) orang Indonesia. Proses desain vaksin dimulai dengan pencarian sekuens
protein di NCBI ditemukan 757 sekuens E7, 403 sekuens L1, dan 2773 sekuens E6
dari sekuens tersebut ditentukan daerah lestari masing-masing protein, dan
dianalisis epitope tersebut menggunakan web server. Epitop terpilih diseleksi
dengan berbagai parameter sehingga jumlah epitop tereduksi menjadi 8 epitop sel
T CD8+, 4 epitop sel T CD4+ dan 3 epitop sel B yang hanya berisi epitop dari protein
E7 dan L1. Epitop yang lolos seleksi dikonstruksi dengan adjuvant 50S ribosomal
protein L7/L12 (rplL) dari Mycobacterium tuberculosis, PADRE sekuens, dan
linker. Kemudian, dilakukan prediksi alergenisitas, antigenisitas, karakteristik
fisikokimia, struktur 3D konstruksi vaksin dan molekular docking. Hasil penelitian
menunjukkan vaksin berhasil dikonstruksi dengan cakupan populasi di Indonesia
sebesar 99,99% dan diprediksi bersifat stabil, hidrofilik, antigenik, termostabil, pI
teoritis 4.67, memiliki waktu paruh sekitar 1 jam didalam tubuh manusia, tidak
berpotensi menyebabkan alergi serta struktur 3D sudah tervalidasi dengan kualitas
yang cukup baik melalui nilai ERRAT sebesar 91.56, nilai Z-score sebesar -7.87
dan nilai plot Ramachandra sebesar 96.3%. Interaksi antara konstruksi vaksin
dengan Toll Like Receptor (TLR) 4 mungkin terjadi ditandai dengan nilai ?G
negatif dan teramati adanya residu kunci. Sehingga, vaksin diprediksi memiliki
struktur yang cukup baik, tidak menyebabkan alergi dan kemungkinan dapat
menginduksi respon imun seluler di tubuh pada pada fase percobaan pre-klinis.