Makanan Tradisional merupakan identitas budaya suatu daerah yang dibangun oleh kekayaan alam dan
budaya yang ada di dalamnya. Seiring waktu, perubahan terjadi menciptakan makanan baru sehingga
akan menggeser makanan lama, sehingga masyarakat lupa dengan makanan tradisionalnya. Padahal
kekayaan budaya ini dapat menjadi daya tarik wisata yang baik untuk meningkatkan perekonomian
wilayah. Jepang adalah salah satu contoh negara yang dikenal dengan upaya pelestarian budayanya
didukung dengan penggunaan teknologinya, salah satunya dalam hal mendokumentasikan budaya.
Indonesia sendiri masih kesulitan dalam melakukan pendokumentasian tersebut, sehingga perlu banyak
belajar. Bangkerok adalah salah satu produk makanan tradisional sunda yang telah dilupakan oleh
masyarakat. DapurOh merupakan brand bisnis kuliner di Bandung yang ingin menghidupkan kembali
dan mempromosikan Bangkerok sebagai kekayaan budaya. Bercermin dari kondisi saat ini dan
keberhasilan pelestarian budaya di Jepang, DapurOh selain tujuannya merain keuntungan finansial,
juga memiliki tujuan untuk memperkenalkan kembali budaya makanan tradisional Sunda dari masa
lalu ke masa kini sebagai bentuk kontribusi pelestarian budaya. Pertanyaannya adalah bagaimana cara
memperkenalkan kembali produk masa lalu ke peradaban saat ini, khususnya di Bandung dengan
budayanya yang telah banyak berubah.
Studi ini akan membahas terkait penyesuaian apa saja yang perlu dilakukan, baik dari strategi
pengembangan produk dan komunikasinya, untuk memperkenalkan produk Bangkerok ini agar bisa
diterima oleh masyarakat Bandung. Studi ini akan melibatkan anak muda sebagai target market utama,
karena mereka dan keterikatannya dengan media sosial memiliki pengaruh besar dalam penyebaran
informasi dan trend saat ini. Utamanya, studi ini akan mencari tahu bagaimana preferensi anak muda
dalam mengkonsumsi bangkerok dan mengeksplorasi perjalanan yang mereka hadapi dalam mencari
informasi terkait tren makanan baru.
Hal ini dilakukan dengan melakukan interview dan FGD yang melibatkan anak muda dengan berbagai
latar belakang, didukung dengan masukan dari para ahli di berbagai bidang terkait pandangannya
terhadap penetrasi pasar yang ingin dilakukan oleh DapurOh. Hasil studi menunjukkan bahwa ternyata
produk Bangkerok milik DapurOh saat ini masih kurang menarik khususnya dari segi cara
mengkomunikasikannya ataupun penyajiannya.
DapurOh harus melakukan penyesuaian dari segi konsep, branding, produk, maupun strategi dalam
berkomunikasinya sehingga anak muda dapat lebih merasa dirangkul dan inklusif.