Hutan mangrove Kuala Langsa terletak di pesisir barat Kota Langsa. Aceh. Hutan mangrove
Kuala Langsa memiliki luas sekitar 6724 Ha, dengan peruntukan sebagai kawasan hutan
lindung seluas 1,687.76 ha, dan sisanya merupakan hutan produksi, hutan produksi konversi
serta area perikanan budidaya. Berdasarkan data dari Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah III
Aceh, kawasan ini memiliki koleksi 32 spesies mangrove dan merupakan yang terlengkap di
Asia Tenggara. Spesies mangrove yang berada di kawasan hutan mangrove Kuala Langsa ini,
diantaranya sudah berumur sangat lama dan memiliki ukuran yang sangat besar sehingga perlu
di konservasi.
Seperti ekosistem pesisir kebanyakan, hutan mangrove Kuala Langsa juga tidak luput dari
kerusakan. Penyebab kerusakan hutan mangrove di Kuala Langsa didominasi oleh aktivitas
manusia seperti eksploitasi hutan mangrove untuk pembangunan infrastruktur dan perikanan
tambak. Selain itu, abrasi dan erosi yang terjadi di daerah sempadan pantai dan sungai, turut
mengurangi kualitas lingkungan. Kondisi degradasi lahan hutan mangrove ini tidak didukung
dengan upaya rehabilitasi yang maksimal. Kawasan ini merupakan lahan milik Pemerintah
Kota Langsa yang kini dikelola oleh pihak swasta. Pengelolaan yang dilakukan saat ini belum
memperhatikan aspek konservasi dan aspek keberlanjutannya, sehingga berpotensi
mengurangi fungsi fisik, ekonomi, dan juga biologis.
Tesis ini dilakukan untuk merancang lanskap hutan mangrove Kuala Langsa sebagai kawasan
budidaya ekologis dengan mengaplikasikan prinsip ekowisata, yakni konservasi, partisipasi
masyarakat, dan ekonomi, Kawasan perancangan ini dibagi menjadi beberapa zona, dengan
tujuan untuk mengidentifikasi berbagai fungsi, kegiatan, fasilitas, serta berbagai komponen
dalam perancangan dalam mendukung upaya konservasi serta perlindungan garis sempadan
pantai dari abrasi. Perancangan lanksap hutan mangrove Kuala Langsa sebagai kawasan
ekowisata dan budidaya ekologis ini diharapkan dapat menghasilkan lanskap kawasan
mangrove yang terintegrasi dengan peran kawasan ini sebagai habitat vegetasi dan satwa liar,
serta pelindung kawasan pesisir.