Menurut laporan World Robotics Industrial Robots 2018 oleh International Federation of
Robotics, permintaan untuk Automated Guided Vehicle (AGV) memiliki nilai pasar 0,5 miliar
dolar pada 2018 dan diproyeksikan menjadi 0,9 miliar pada 2021. Sebuah AGV otonom
membutuhkan modul pengendali gerak yang terdiri dari pengendali posisi dan kecepatan.
Pendekatan konvensional untuk mengembangkan modul ini adalah dengan menggunakan
pengendali berbasis PID. Namun wujud pengendali PID yang ideal dan linier mungkin tidak
dapat memberikan hasil yang memuaskan jika plant tidak dimodelkan secara akurat atau
memiliki perilaku non linier yang dominan. Beberapa teknik kompensasi telah dikembangkan
untuk mengatasi masalah ini, salah satunya adalah dengan menggunakan pengendali fuzzy.
Dalam hal pengembangan AGV oleh PT. Irostech Solusi Intelijen, hanya model kinematic
dari AGV yang tersedia. Oleh karena itu, pengendali gerakan berbasis PID tidak cukup untuk
mengurangi kesalahan gerakan non linier AGV seperti kelokan. Oleh karena itu, pada tugas
akhir ini akan dilakukan studi mendalam tentang implementasi pengendali fuzzy untuk
mengkompensasi pengendali PID. Algoritma ini dikembangkan dalam kerangka Robot
Operating System (ROS) untuk kemudahan integrasi dengan seluruh sistem AGV. Kodekode
ditulis dengan menggunakan Bahasa pemrograman Pythom.
Dalam tugas akhir ini, algoritma kendali telah dikembangkan dan diimplementasikan
dalam kerangka Robot Operating System. Kedua jenis pengendali yang dikembangkan juga
telah diuji menggunakan simulasi Gazebo dan dibandingkan satu sama lain. Dari hasil
simulasi disarankan untuk menerapkan kompensator fuzzy jika perusahaan menginginkan
perilaku AGV yang lebih responsif dan pengurangan kesalahan yang lebih cepat tetapi untuk
trajectory tracking murni, PID konvensional sudah cukup.