digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Bianca Angelique
PUBLIC Irwan Sofiyan

Serangga memiliki peran penting dalam produksi hasil pertanian. Adanya penurunan jumlah serangga secara global dapat mempengaruhi jasa polinasi yang diberikan serangga. Salah satu hasil pertanian yang diuntungkan dengan kehadiran serangga polinator adalah kopi arabika (Coffea arabica). Kopi arabika memiliki nilai ekonomi, sosial, dan juga ekologi yang tinggi khususnya di daerah Palintang. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengkaji kehadiran serangga pada bunga kopi dan efeknya terhadap fruit set, biomassa, dan ukuran buah kopi arabika di Kebun Kopi Palintang. Penelitian dilakukan di dua lokasi dengan perbedaan intensitas pemangkasan tanaman bawah. Pengamatan kehadiran serangga pada bunga dilakukan dari pk 09.00-15.00 WIB setiap 1 jam dengan durasi 25 menit. Serangga yang mengunjungi bunga dicuplik dan diidentifikasi. Komposisi vegetasi di lokasi penelitian dianalisis dengan metode kuadrat. Kondisi cuaca selama pengamatan serangga diambil menggunakan data logger. Untuk melihat pengaruh kehadiran serangga terhadap produktivitas kopi, dilakukan penutupan bunga sepanjang dahan menggunakan mesh bag saat bunga masih kuncup. Produktivitas kopi dilihat berdasarkan fruit set, berat basah buah, dan keliling buah kopi. Pengukuran fruit set dilakukan dengan menghitung rasio jumlah buah yang berkembang pada satu dahan terhadap jumlah bunga pada satu dahan. Pada setiap dahan diambil 20 buah dimulai dari minggu ke-6 hingga ke-23 setelah bunga mekar untuk pengukuran berat basah dan keliling. Hasil penelitian menunjukkan pada lokasi non-intensif terdapat 250 kunjungan serangga yang berasal dari 28 spesies, 14 famili dan 5 ordo. Sementara di lokasi intensif terdapat kunjungan yang lebih sedikit yaitu 184 kunjungan dari 23 spesies, 11 famili, dan 3 ordo. Kehadiran serangga secara signifikan meningkatkan fruit set dengan ratarata 8,41% di lokasi non-intensif dan 5,21% di lokasi intensif. Teramati juga kehadiran serangga berperan pada peningkatan berat basah buah yang signifikan sebesar 6,28% pada lokasi non-intensif dan 4,27% pada lokasi intensif. Pada penelitian ini kehadiran serangga tetapi belum berpengaruh pada keliling dari buah kopi (p > 0,05).