ABSTRAK Andre Sebastian Manafe
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Andre Sebastian Manafe
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Andre Sebastian Manafe
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Andre Sebastian Manafe
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Andre Sebastian Manafe
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Andre Sebastian Manafe
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
PUSTAKA Andre Sebastian Manafe
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
2021 TA PP ANDRE SEBASTIAN MANAFE_LAMPIRAN.pdf]
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Tingginya penggunaan kendaraan bermotor mendorong timbulnya kebutuhan untuk
menekan dampak lingkungan yang ditimbulkan melalui perencanaan transportasi
yang ramah lingkungan. Salah satu kota dengan kemacetan tertinggi di Indonesia,
Kota Bandung, memiliki visi transportasi kota untuk mewujudkan transportasi yang
andal dan ramah lingkungan. Di masa pandemi COVID-19, penggunaan sepeda
sebagai kendaraan tidak bermotor mengalami peningkatan besar, meski sampai saat
ini belum mampu untuk menurunkan penggunaan kendaraan bermotor secara
signifikan serta belum didukung penyediaan jalur sepeda yang baik. Meningkatnya
minat untuk bersepeda selayaknya dapat menjadi momentum untuk mengembangkan
fasilitas bersepeda, khususnya jaringan bersepeda di Kota Bandung. Perencanaan
jaringan bersepeda harus memerhatikan lima kriteria utama, yaitu keselamatan,
kenyamanan, kelangsungan, koherensi dan daya tarik. Oleh karena itu, penelitian ini
akan merumuskan rencana pengembangan jaringan bersepeda di Kota Bandung
dengan pendekatan analisis multikriteria. Penelitian ini dilakukan dengan metode
campuran berdasarkan literatur, dan kuesioner serta observasi lapangan guna
mengukur kesesuaian ruas jalan untuk bersepeda di Kota Bandung. Berdasarkan
hasil analisis, ruas jalan pada kawasan potensial di Kota Bandung memiliki
kesesuaian sedang hingga tinggi untuk pengembangan jaringan bersepeda. Rencana
pengembangan jaringan bersepeda yang dihasilkan mencakup 55 ruas jalan dengan
jenis jalur sepeda terproteksi dan jalur sepeda di badan jalan masing-masing
sepanjang 43,95% dan 56,05% dari total panjang jalan.