digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

BAB 1 Indirwan Arya Purnama
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Indirwan Arya Purnama
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Indirwan Arya Purnama
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Indirwan Arya Purnama
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

ABSTRAK Indirwan Arya Purnama
PUBLIC Resti Andriani

BAB 3 Indirwan Arya Purnama
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Nikel adalah salah satu logam yang banyak digunakan, hal ini disebabkan beberapa sifat yang dimilikinya seperti temperatur leleh yang tinggi (1453oC), tidak mudah teroksidasi, dan memiliki ketangguhan yang tinggi. Beberapa aplikasi nikel diantaranya digunakan pada industri stainless steel, nickel based alloy, paduan baja, electroplating, dan baterai elektronik. Pada proses pengolahan bijih nikel laterit dengan jalur pirometalurgi atau smelting, bijih dilakukan proses drying terlebih dahulu sebelum dikalsinasi dan dilakukan peleburan hingga di akhir dilakukan proses refining atau converting. Proses ini memerlukan kadar nikel yang relatif tinggi yaitu lebih besar dari 1,5%, sedangkan lebih dari 50% cadangan nikel di dunia memiliki kadar nikel di bawah 1,45%. Oleh karena itu, perlu dipelajari dan dilakukan penelitian untuk meningkatkan kadar nikel pada bijih nikel laterit. Telah banyak dilakukan usaha peningkatan kadar bijih nikel laterit dengan physical separation secara konvensional seperti konsentrasi magnetik, konsentrasi gravitasi, dense medium separation, dan flotasi. Namun, hasil yang didapatkan dari percobaan-percobaan tersebut masih belum maksimal, terutama rendahnya perolehan yang diperoleh pada konsentrat. Pada kajian ini, diulas perkembangan usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kadar bijih nikel laterit melalui physical separation dengan dilakukan pretreatment terlebih dahulu, Pretreatment yang dilakukan seperti kalsinasi, sulfidisasi, dan reduksi yang dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan proses physical separation seperti pemisahan magnetik atau flotasi. Dilakukan pengumpulan literatur terlebih dahulu dengan kata kunci, bijih nikel laterit, kalsinasi, reduksi, sulfidisasi, konsentrasi magnetik, dan flotasi. Masingmasing literatur dianalisis dan diambil kesimpulannya terkait dengan data kadar dan perolehan nikel. Selain itu, dianalisis pengaruh parameter dari proses pretreatment terhadap proses konsentrasi mineral seperti temperatur, durasi proses, penambahan reduktor, dan penambahan zat aditif. Dianalisis pula parameter kekuatan medan magnet dan pulp density pada proses pemisahan magnetik dan pengaruh parameter jenis kolektor dan pH pada proses flotasi. Kesimpulan dari setiap literatur dipelajari dan dipadukan sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan baru yang menjawab tujuan penelitian. Hasil ulasan menunjukkan hasil terbaik dari seluruh pretreatment bijih nikel laterit didapatkan pada percobaan reduksi dan pemisahan magnetik. Selain kadar dan perolehan nikel yang tinggi, tingkat selektivitas antara nikel dan besi juga memberikan hasil terbaik jika dibandingkan dengan pretreatment kalsinasi dan sulfidisasi.