BAB 1 Syahrizon Akbar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Syahrizon Akbar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Syahrizon Akbar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Syahrizon Akbar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Syahrizon Akbar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Syahrizon Akbar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Limbah elektronik terus meningkat sehingga menyebabkan masalah lingkungan
yang cukup serius. Salah satu bagian inti dari perangkat alat elektronik adalah
Printed Circuit Board (PCB) sehingga jumlah limbah PCB pun turut meningkat.
Metode recycling digunakan karena prosesnya yang ramah lingkungan dan juga
ekonomis. Selain itu, Limbah PCB memiliki potensi karena konsentrasi logam
berharga yang terkandung 10 kali lebih tinggi dibandingkan sumber bijih primer.
Pada penelitian ini, dilakukan proses konsentrasi magnetik pada limbah PCB dari
berbagai alat elektronik menggunakan dry magnetic separator.
Percobaan diawali dengan proses kominusi pada sampel limbah PCB dilanjutkan
dengan karaktersasi awal menggunakan mikroskop optik, X-Ray Fluorescene
(XRF), dan X-Ray Diffraction (XRD). Dry magnetic separation telah dilakukan
untuk mempelajari pengaruh fraksi ukuran, intensitas medan magnet, serta
kecepatan roll magnet terhadap kadar serta perolehan hasil konsentrasi magnetik.
Variasi intensitas medan magnet yang diterapkan yaitu 1500, 2500, 3500, serta
5000 Gauss pada fraksi ukuran -1168+1000, -1000+841, dan -841+634 ?m dengan
variasi kecepatan roll magnet 60, 90, 120, serta 150 RPM pada ukuran -1168+1000
?m dan intensitas magnet 5000 Gauss. Kemudian hasil konsentrasi berupa produk
magnetik dan non-magnetik dianalisis menggunakan XRF dan mikroskop optik.
Berdasarkan hasil analisis XRF, XRD, dan mikroskop optik, diperoleh bahwa
limbah PCB memiliki komposisi yang beragam. Recovery Fe mengalami
penurunan, sedangkan recovery Si, Cu, Ni, Al, Sn, Ti, dan Zn pada produk magnetik
cenderung meningkat seiring dengan intensitas medan magnet yang semakin besar.
Kemudian seiring dengan ukuran yang semakin besar dan kecepatan roll yang
semakin besar, kadar serta recovery Fe, Si, Cu, Ni, Al, Sn, Ti, dan Zn memiliki
trend yang cukup fluktuatif baik pada produk magnetik maupun non-magnetik.
Variabel yang menghasilkan hasil terbaik diperoleh pada intensitas magnet 2500
Gauss, ukuran -1168+1000 ?m, dan kecepatan roll 60 RPM dengan kadar serta
recovery Fe pada produk magnetik sebesar 47,09% dan 86,08%; Ni sebesar 2,75%
dan 59,55%; Si sebesar 12,16% dan 5,24%; Al sebesar 10,91% dan 10,04%; Cu
sebesar 13,77% dan 8,19%; Sn sebesar 0,497% dan 2,69%; Zn sebesar 0,89% dan
6,98%; serta Ti sebesar 0,494% dan 6,05%. Kemudian kadar dan recovery Fe pada
produk non-magnetik sebesar 1,1% dan 13,9%; Ni sebesar 0,27% dan 40,45%; Si
sebesar 31,77% dan 94,76%; Al sebesar 14,12% dan 89,96%; Cu sebesar 22,32%
dan 91,81%; Sn sebesar 2,6% dan 97,31%; Zn sebesar 1,7% dan 93,02%; serta Ti
sebesar 1,11% dan 93,96%.