digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Alif Fairuz Abadi
PUBLIC Taupik Abidin

Pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak akibat pandemi Covid-19, khususnya wilayah Bandung Raya, dengan penurunan wisatawan hingga 60%. Oleh karena itu, proses pemulihan pariwisata menjadi sangat penting, karena industri pariwisata merupakan sektor penting yang memberikan kontribusi yang cukup besar bagi kehidupan masyarakat. Salah satu inisiatif yang dioptimalkan pemerintah adalah meningkatkan popularitas destinasi wisata di Bandung Raya. Salah satu cara untuk mempromosikan destinasi adalah dengan memperkuat citra destinasi. Citra destinasi merupakan strategi penting mengingat keyakinan yang dirasakan dan pemahaman menyeluruh tentang destinasi wisata dalam citra destinasi. Citra destinasi terdiri dari dua jenis faktor, antara lain faktor personal dan stimulus, dimana sumber informasi merupakan salah satu faktor stimulus. Media sosial merupakan salah satu sumber informasi penting dalam proses pembentukan citra destinasi, dan kecenderungan penggunaan media sosial saat ini juga relatif tinggi dan signifikan. Pada 2019-2020, TikTok menjadi media sosial dengan pertumbuhan pengguna tercepat. Sebagai media sosial yang berorientasi pada konten, penelitian ini berfokus pada pengujian aspek konten TikTok menggunakan model kualitas informasi. Penelitian ini ingin mengetahui lebih jauh tentang faktor kualitas informasi, faktor apa saja yang termasuk dalam TikTok dan mempengaruhi pembentukan citra destinasi? Faktor mana yang paling berpengaruh terhadap pembentukan citra destinasi? Dan berdasarkan hal tersebut, rekomendasi apa yang dapat diberikan kepada DMO Bandung Raya untuk mengoptimalkan TikTok sebagai saluran komunikasi pariwisata? Survei tersebut melibatkan 219 responden dari Jabodetabek, Bandung Raya, dan Jawa Barat yang pernah menonton video TikTok terkait destinasi Bandung Raya. Data tersebut kemudian diolah menggunakan aplikasi SmartPLS 3.0 dengan pendekatan analisis data PLS-SEM. Dengan hasil bahwa ketertarikan berkorelasi positif dengan citra kognitif dan citra afektif, sedangkan relevansi berko relasi positif dengan citra kognitif. Kemudian di antara faktor-faktor tersebut, relevansi memiliki pengaruh paling signifikan terhadap citra kognitif, dan daya tarik memiliki pengaruh paling signifikan terhadap citra afektif. Akibatnya, peran DMO seharusnya mendorong pembuatan konten organik oleh masyarakat atau pengguna melalui pendekatan tantangan atau key opinion leader (KOL) sambil mengarahkan konten yang dibuat untuk menekankan aspek relevansi dan minat. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi untuk meningkatkan citra destinasi Bandung Raya, sehingga meningkatkan niat wisatawan untuk berkunjung ke Bandung dan dengan demikian berkontribusi sebagai rencana pemulihan pariwisata pasca pandemi Covid-19.