Pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak akibat pandemi Covid-19,
khususnya wilayah Bandung Raya, dengan penurunan wisatawan hingga 60%. Oleh karena
itu, proses pemulihan pariwisata menjadi sangat penting, karena industri pariwisata
merupakan sektor penting yang memberikan kontribusi yang cukup besar bagi kehidupan
masyarakat. Salah satu inisiatif yang dioptimalkan pemerintah adalah meningkatkan
popularitas destinasi wisata di Bandung Raya. Salah satu cara untuk mempromosikan
destinasi adalah dengan memperkuat citra destinasi. Citra destinasi merupakan strategi
penting mengingat keyakinan yang dirasakan dan pemahaman menyeluruh tentang destinasi
wisata dalam citra destinasi. Citra destinasi terdiri dari dua jenis faktor, antara lain faktor
personal dan stimulus, dimana sumber informasi merupakan salah satu faktor stimulus.
Media sosial merupakan salah satu sumber informasi penting dalam proses pembentukan
citra destinasi, dan kecenderungan penggunaan media sosial saat ini juga relatif tinggi dan
signifikan. Pada 2019-2020, TikTok menjadi media sosial dengan pertumbuhan pengguna
tercepat. Sebagai media sosial yang berorientasi pada konten, penelitian ini berfokus pada
pengujian aspek konten TikTok menggunakan model kualitas informasi. Penelitian ini ingin
mengetahui lebih jauh tentang faktor kualitas informasi, faktor apa saja yang termasuk dalam
TikTok dan mempengaruhi pembentukan citra destinasi? Faktor mana yang paling
berpengaruh terhadap pembentukan citra destinasi? Dan berdasarkan hal tersebut,
rekomendasi apa yang dapat diberikan kepada DMO Bandung Raya untuk mengoptimalkan
TikTok sebagai saluran komunikasi pariwisata? Survei tersebut melibatkan 219 responden
dari Jabodetabek, Bandung Raya, dan Jawa Barat yang pernah menonton video TikTok
terkait destinasi Bandung Raya. Data tersebut kemudian diolah menggunakan aplikasi
SmartPLS 3.0 dengan pendekatan analisis data PLS-SEM. Dengan hasil bahwa ketertarikan
berkorelasi positif dengan citra kognitif dan citra afektif, sedangkan relevansi berko relasi
positif dengan citra kognitif. Kemudian di antara faktor-faktor tersebut, relevansi memiliki
pengaruh paling signifikan terhadap citra kognitif, dan daya tarik memiliki pengaruh paling
signifikan terhadap citra afektif. Akibatnya, peran DMO seharusnya mendorong pembuatan
konten organik oleh masyarakat atau pengguna melalui pendekatan tantangan atau key
opinion leader (KOL) sambil mengarahkan konten yang dibuat untuk menekankan aspek
relevansi dan minat. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi untuk
meningkatkan citra destinasi Bandung Raya, sehingga meningkatkan niat wisatawan untuk
berkunjung ke Bandung dan dengan demikian berkontribusi sebagai rencana pemulihan
pariwisata pasca pandemi Covid-19.