Saat ini hampir seluruh dunia terkena wabah virus corona atau COVID-19. Keadaan
ini membuat aktivitas anak-anak menjadi berubah, harus lebih taat pada protokol
kesehatan, lebih sering berada di rumah, dan meminimalisasi interaksi fisik dengan
orang lain atau kerabat terdekat mereka. Di masa pandemi ini anak terbagi menjadi
dua kelompok. Ada yang merasa lebih bahagia berkegiatan di rumah, dan ada yang
merasa bosan dan ingin kembali pergi ke sekolah seperti biasa. Keadaan pandemi
dapat membuat anak-anak rentan mengalami gangguan psikologi. Orang tua harus
mengetahui perasaan dan pengalaman anak selama pandemi agar gangguan
psikologi pada anak dapat dihindari. Untuk mengetahui kebutuhan anak, maka
perlu dibangun komunikasi antara orang tua dan anak.
Salah satu media komunikasi yang dapat digunakan anak sebagai media
komunikasi kepada orang tua adalah jurnal visual. Jurnal visual (visual journal)
merupakan media yang memadukan kerja sama berpikir dengan menggunakan rupa
(menggambar) dan kata (menulis). Melalui jurnal visual kita dapat mengetahui
bagaimana seseorang berpikir melalui perpaduan gambar dan tulisan. Seperti fungsi
yang digunakan oleh orang dewasa dalam proses berpikir, jurnal visual dapat
bermanfaat bagi anak sebagai media untuk berpikir dan memahami keadaan di
sekitarnya. Selain itu, penelitian sebelumnya menemukan bahwa penggunaan
gambar dalam mengetahui pengalaman anak dalam suatu peristiwa, lebih
menghasilkan informasi mengenai perasaan dan harapan anak dibandingkan
apabila anak-anak diberikan pertanyaan dalam kegiatan tanya jawab secara lisan.
Banyak orang dewasa yang melupakan kekuatan dari kegiatan menggambar dan
menulis sebagai sebuah kegiatan bernarasi. Anak-anak memiliki kemampuan yang
natural dalam mengekspresikan narasi melalui gambar dan tulisan, namun orang
dewasa banyak yang tidak mengetahui kekuatan dari kegiatan menggambar sebagai
media untuk anak-anak dengan mengeksternalisasi pengalaman, pikiran, dan
perasaan mereka melalui gambar visual.
Kegiatan jurnal visual dapat dilakukan oleh anak yang sudah bisa menggambar dan
menulis yaitu anak di usia 6-8 tahun. Makna dari tanda yang anak buat dalam jurnal
visual salah satunya dapat diketahui melalui analisis representasi visual. Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pemahaman atau emosi anak terhadap
keadaan pandemi COVID-19 yang dapat diketahui dari makna jurnal visual anak.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif sebagai cara untuk
mengungkapkan makna dalam jurnal visual anak usia 6-8 tahun mengenai situasi
COVID-19 yang dianalisis dengan teori representasi visual. Data yang
dikumpulkan berupa gambar dan tulisan yang diperoleh dari observasi kegiatan
membuat jurnal visual oleh anak usia 6-8 tahun yang dilakukan di rumah mereka
saat pandemi. Hasil observasi akan dianalisis menggunakan teori semiotika sosial
oleh Gunther Kress dan Van Leeuwen melalui metafungsi yaitu fungsi ideasional,
fungsi interpersonal, dan fungsi tesktual. Penelitian ini menemukan bahwa masingmasing anak memiliki cara yang khas dalam merepresentasikan makna mereka, dan
perasaan mereka mengenai keadaan pandemi dapat tergambarkan dalam jurnal
visual.