digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Alzena Ardhanareswari A
PUBLIC Alice Diniarti

Saat ini hampir seluruh dunia terkena wabah virus corona atau COVID-19. Keadaan ini membuat aktivitas anak-anak menjadi berubah, harus lebih taat pada protokol kesehatan, lebih sering berada di rumah, dan meminimalisasi interaksi fisik dengan orang lain atau kerabat terdekat mereka. Di masa pandemi ini anak terbagi menjadi dua kelompok. Ada yang merasa lebih bahagia berkegiatan di rumah, dan ada yang merasa bosan dan ingin kembali pergi ke sekolah seperti biasa. Keadaan pandemi dapat membuat anak-anak rentan mengalami gangguan psikologi. Orang tua harus mengetahui perasaan dan pengalaman anak selama pandemi agar gangguan psikologi pada anak dapat dihindari. Untuk mengetahui kebutuhan anak, maka perlu dibangun komunikasi antara orang tua dan anak. Salah satu media komunikasi yang dapat digunakan anak sebagai media komunikasi kepada orang tua adalah jurnal visual. Jurnal visual (visual journal) merupakan media yang memadukan kerja sama berpikir dengan menggunakan rupa (menggambar) dan kata (menulis). Melalui jurnal visual kita dapat mengetahui bagaimana seseorang berpikir melalui perpaduan gambar dan tulisan. Seperti fungsi yang digunakan oleh orang dewasa dalam proses berpikir, jurnal visual dapat bermanfaat bagi anak sebagai media untuk berpikir dan memahami keadaan di sekitarnya. Selain itu, penelitian sebelumnya menemukan bahwa penggunaan gambar dalam mengetahui pengalaman anak dalam suatu peristiwa, lebih menghasilkan informasi mengenai perasaan dan harapan anak dibandingkan apabila anak-anak diberikan pertanyaan dalam kegiatan tanya jawab secara lisan. Banyak orang dewasa yang melupakan kekuatan dari kegiatan menggambar dan menulis sebagai sebuah kegiatan bernarasi. Anak-anak memiliki kemampuan yang natural dalam mengekspresikan narasi melalui gambar dan tulisan, namun orang dewasa banyak yang tidak mengetahui kekuatan dari kegiatan menggambar sebagai media untuk anak-anak dengan mengeksternalisasi pengalaman, pikiran, dan perasaan mereka melalui gambar visual. Kegiatan jurnal visual dapat dilakukan oleh anak yang sudah bisa menggambar dan menulis yaitu anak di usia 6-8 tahun. Makna dari tanda yang anak buat dalam jurnal visual salah satunya dapat diketahui melalui analisis representasi visual. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pemahaman atau emosi anak terhadap keadaan pandemi COVID-19 yang dapat diketahui dari makna jurnal visual anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif sebagai cara untuk mengungkapkan makna dalam jurnal visual anak usia 6-8 tahun mengenai situasi COVID-19 yang dianalisis dengan teori representasi visual. Data yang dikumpulkan berupa gambar dan tulisan yang diperoleh dari observasi kegiatan membuat jurnal visual oleh anak usia 6-8 tahun yang dilakukan di rumah mereka saat pandemi. Hasil observasi akan dianalisis menggunakan teori semiotika sosial oleh Gunther Kress dan Van Leeuwen melalui metafungsi yaitu fungsi ideasional, fungsi interpersonal, dan fungsi tesktual. Penelitian ini menemukan bahwa masingmasing anak memiliki cara yang khas dalam merepresentasikan makna mereka, dan perasaan mereka mengenai keadaan pandemi dapat tergambarkan dalam jurnal visual.