digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Putu Siskha Pradnyaningrum
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Pantai Kedonganan merupakan salah satu daya tarik wisata Provinsi Bali yang terletak di Kelurahan Kedonganan, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung. Pantai Kedonganan terletak dalam radius 1 km dari Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, yang merupakan simpul transportasi dengan mobilitas penumpang paling tinggi di Bali. Akan tetapi, dengan adanya potensi tersebut, Pantai Kedonganan dan kawasan sekitarnya kurang tertata dan juga memiliki kualitas lingkungan yang kurang cukup baik. Hal tersebut terjadi karena keberadaan Pasar Ikan Kedonganan yang saat ini belum memiliki sistem pengelolaan air limbah yang cukup. Selain itu, Kelurahan Kedonganan juga termasuk ke dalam kawasan Bali Selatan yang mengalami intrusi air laut yang diakibatkan oleh eksplorasi air tanah yang tinggi. Intrusi air laut yang terjadi mengakibatkan air tanah pada areal ini tidak dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Oleh karena itu, permasalahan intrusi air laut dan pengolahan air limbah yang terjadi di dalam kawasan perlu mendapat perhatian. Studi ini dilakukan dengan tujuan untuk merumuskan gagasan perancangan pada Kawasan Tepi Pantai Kedonganan dengan mengaplikasikan teknik WSUD di dalamnya sebagai respon terhadap permasalahan air yang terjadi di dalam kawasan. Metode perancangan yang digunakan adalah metode fragmental yang diawali dengan mengumpulkan isu-isu terkait perancangan kawasan dan menghasilkan simulasi rancangan kawasan. Kawasan yang dirancang memiliki luas ± 8,87 Ha. Secara umum, fungsi yang akan dikembangkan adalah fungsi yang dapat mewadahi aktivitas bekerja, tinggal, rekreasi, dan edukasi. Simulasi rancangan kawasan yang dihasilkan meliputi tata guna lahan, intensitas dan tata massa bangunan, sistem jaringan jalan dan pejalan kaki, ruang terbuka, sistem penanda, pelestarian, pendukung kegiatan, dan sistem utilitas kawasan. Teknik WSUD yang diaplikasikan di dalam perancangan kawasan merupakan teknik dengan fokus tujuan untuk mempercepat infiltrasi ke dalam tanah dengan mengembangkan areal bangunan dan ruang terbuka sebagai daerah tangkapan air hujan.