Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen terpenting dalam sebuah perusahaan. Memiliki
karyawan yang berkinerja tinggi dan mempertahankannya merupakan masalah yang cukup menantang
bagi sebagian besar perusahaan, termasuk perusahaan di industri telekomunikasi. Saat ini divisi home
service sedang mengalami kendala yaitu tidak tercapainya target yang telah ditentukan. Setelah
dilakukan pengamatan lebih lanjut, diketahui bahwa baru-baru ini divisi home service regional 2
Jakarta Selatan mengalami peningkatan omzet Salesforce. Persentase tingkat turnover karyawan tahun
2020 adalah 25,8%
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan membandingkan beberapa faktor yang
mempengaruhi keterikatan karyawan perusahaan dengan melakukan survei keterikatan karyawan.
Dalam melakukan penelitian ini, penulis membandingkan beberapa literatur (Deloitte, Gallup, dan
AON Hewitt) untuk mendapatkan literatur yang sesuai dengan core values dan melakukan
engagement survey berdasarkan literatur yang dipilih. Data dari engagement survei akan diuji
validitas dan reliabilitasnya serta mencari driver yang paling mempengaruhi employee engagement
perusahaan dengan korelasi pearson, regresi linier sederhana dan berganda serta Analisis Deskriptif.
Penulis hanya melakukan survey ke Salesforce yang berada dibawah manajemen perusahaan Telkom
Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa keterikatan karyawan memiliki hubungan dan korelasi
negatif terhadap turnover intention dan engagement driver yang memiliki hubungan signifikan dan
positif terhadap employee engagement di perusahaan ini adalah Leadership, The Basic, The work,
Company practice. Dalam hasil analisis deskriptif, penulis membandingkan skor dengan koefisien
regresi masing-masing driver dan menemukan beberapa sub variabel yang paling penting.
Variabel yang memiliki pengaruh paling besar terhadap employee engagement dan memiliki nilai
wajar akan menjadi faktor yang perlu segera ditingkatkan untuk meningkatkan employee engagement.
Maka penulis mengajukan beberapa alternatif program yang dapat ditawarkan untuk mengatasi
permasalahan tersebut untuk mengurangi tingkat turnover yang terjadi pada perusahaan.